Ketua Klasis Kei Kecil dan Kota Tual Desak Polres Tual-Malra Tuntaskan Konflik: Dorong Penegakan Hukum dan Kedamaian

Tual, Kabarsulsel-Indonesia.com | Ketua Klasis Kei Kecil dan Kota Tual, Irene K. Koljaan, S.Th., bersama para pendeta di wilayah tersebut mendesak Kepolisian Resor (Polres) Tual dan Maluku Tenggara (Malra) untuk segera menuntaskan konflik yang kerap terjadi di kedua wilayah tersebut.

Koljaan menyampaikan permintaan ini dalam pertemuan dengan awak media di kediamannya pada Selasa, 3 September 2024.

Koljaan, yang memimpin umat di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual, menyatakan bahwa sebagai tokoh agama, dirinya merasa ikut bertanggung jawab dalam mencari solusi atas konflik yang berlarut-larut.

“Jika terjadi konflik di Kabupaten Malra, maka Kota Tual biasanya aman, begitu juga sebaliknya. Situasi ini terus berulang tanpa ada penyelesaian yang jelas,” tegas Koljaan.

Dalam upaya mencari solusi, Koljaan bersama seluruh pendeta di wilayah tersebut berencana untuk bertemu dengan Kapolres Tual dan Malra.

Pertemuan ini bertujuan untuk meminta kejelasan langkah-langkah penanganan konflik serta mendukung Polres dalam menjalankan proses hukum terhadap para pelaku, baik dalam kasus-kasus lama maupun yang baru terjadi.

Koljaan menekankan pentingnya penegakan hukum tanpa pandang bulu. Ia meminta agar para pelaku konflik, termasuk yang berasal dari jemaat gereja, segera ditangkap.

“Tindakan tegas ini perlu diambil agar menimbulkan efek jera dan mencegah terulangnya konflik yang sama di masa depan,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Koljaan bersama para pendeta mengunjungi Markas Polres Tual dan disambut baik oleh Kapolres AKBP Adrian S.Y. Tuuk, S.I.K, M.H., serta jajaran perwiranya. Dalam pertemuan tersebut, Polres Tual berkomitmen untuk bekerja sama dalam menuntaskan konflik yang terjadi.

Sementara itu, Koljaan mengakui bahwa pihaknya belum sempat bertemu dengan Polres Malra untuk membahas langkah-langkah serupa.

Namun, ia menegaskan akan terus menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian untuk menciptakan kedamaian di wilayah tersebut.

Untuk mengukuhkan komitmen perdamaian, Koljaan mengungkapkan bahwa pada Rabu, 4 September 2024, akan diadakan doa bersama di empat titik yang sering menjadi lokasi konflik di Kabupaten Malra, yaitu di Landmark dan Pokarina.

Sementara di Kota Tual, doa bersama akan digelar di Pasar Malam dan Un Wartel.

“Kami berharap doa bersama ini menjadi awal dari perdamaian yang abadi,” tutup Koljaan.

Komentar