Ketua PWI Malra: Kampanye Hitam Marak, Kandidat Diminta Adu Gagasan Bukan Kebencian

Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Agustinus B Rahakbauw, menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya kampanye hitam dalam Pilkada Malra.

Ia menegaskan, kampanye seharusnya menjadi ajang adu gagasan, bukan tempat untuk saling menjelekkan atau menyebarkan kebencian antar-kandidat.

“Saya berharap seluruh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati serta juru kampanye mereka memanfaatkan panggung kampanye untuk memberikan pendidikan politik yang baik dan benar kepada masyarakat. Kampanye jangan dijadikan arena sindiran, serangan, apalagi penyebaran ujaran kebencian,” ujar Rahakbauw dengan tegas.

Rahakbauw juga menyoroti pentingnya para calon mengedepankan isu strategis dalam kampanye, seperti upaya menekan angka kemiskinan, meningkatkan sektor pariwisata dan perikanan yang menjadi andalan daerah, serta revitalisasi nilai-nilai hukum adat Larvul Ngabal yang kini mulai tergerus.

“Para kandidat seharusnya berbicara soal solusi konkret untuk mengatasi tingginya kriminalitas di Malra. Ini adalah hal-hal yang perlu diangkat di panggung kampanye, bukan sekadar klarifikasi isu antar kandidat,” tambahnya.

Menurut Rahakbauw, kampanye hitam sudah mulai terlihat melalui narasi dan video yang beredar di media sosial, terutama di grup-grup WhatsApp.

Oleh karena itu, ia mendesak para kandidat dan tim kampanye untuk memberikan pendidikan politik yang sehat dan menghindari retorika yang memecah belah masyarakat.

“Juru kampanye harus fokus menyampaikan visi dan misi kandidat, bukan menyerang kandidat lain. Kita butuh suasana damai di negeri ini, bukan polemik yang merusak persatuan,” tegas Rahakbauw.

Pernyataan Rahakbauw ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi para kandidat agar menjaga etika politik dalam kampanye, serta mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam menyikapi informasi yang beredar.

Komentar