Langgur, Kabar Sulsel-Indonesia.com; Hasil konfirmasi dengan korban jepitan tangan D.Ngamel di RSUD Karel Sadsuitubun Ohoijang tentang pelayanannya di duga ada unsur pemerasan terhadap dirinya sehingga luka jepitan tangan di pintu saja biaya oprasi mencapai tujuh juta empat ratus enam ribu lima ratus lima puluh ribu rupiah yang di minta oleh dokter ahli.
Hal tersebut membuat saya selaku korban jepitan tangan D.Ngamel merasa ini sudah masuk dalam katagori pemerasan,karna setau saya kalau oprasi itu mungkin laka lantas lalu ada tulang retak ataukah tikaman kenal bagian usus dll bole baru dokter bisa minta biaya sebesar bisa masuk akal,tetapi yang terjadi bagi kami ini cuma jepitan tangan saja, Tapi dokter minta harus oprasi khusus tapi dengan dominan biaya 7 juta sekian. 31/12/2022.
Lanjut D.N bahwa kami masyarakat kecil saja sudah pihak RSUD minta biaya sebesar ini,apalagi tingkat orang kaya mungkin bisa mencapai berlipat ganda, olehnya itu saya minta dengan hormat kepada direktur RSUD Karel sadsuitubun Ohoijang agar bisa lebih mempertegas kepada para dokter agar memberi pelayanan kepada masyarakat itu dengan baik agar jangan dapat mempersulit masyarakat,lagian luka kami ini bukan Sobetan alat tajam atau laka itu mungkin,tetapi ini cuma jepitan tangan di pintu saja kok pihak dokter bisa minta biaya oprasi dengan dominan uang sebesar tujuh juta empat ratus enam ribu lima ratus lima puluh. “sesal korban.
D.N menilai ini sudah masuk dalam katagori pemerasan sehingga kami tidak mampu membayar membuat kami harus melakukan pinjaman kepada keluarga supaya dapat melunasi.
“ungkapnya.
D.N tak habis-habis pikir dengan dominan nilai yang telah di tentukan oleh dokter ahli beda,karna menurutnya luka saya ini cuma jepitan tangan di pintu saja kok kenapa harus di oprasi,jadi kalau bisa jadi pelayan untuk masyarakat itu jangan dapat di susahkan,?karna kalian sudah di gaji oleh pemerintah untuk dapat melayani,bukan dapat menyusahkan masyarakat kecil.
Karena dengan kejadian seperti ini bisa dapat merusak citra pemerintah daerah.
Untuk itu saya minta kepada Bupati Malra dan kadis kesehatan kab Malra guna dapat mentertibkan sekaligus dapat mempertegas kepada para dokter di RSUD kab Malra agar dapat melayani masyarakat harus dengan sebaik baik mungkin dan jangan dapat menyusahkan masyarakat,karna cuma luka jepitan saja kok kenapa dokter perintahkan untuk harus di oprasi.? apa tangan saya patah ataukah luka parah.? “beber D.N sambil geleng geleng kepala.
Anehnya lagi saat tangan saya terjepit lalu saya di bawah ke RSUD Karel dari jam 10,00 wit sampai sore pukul 18,00 baru dapat di layani oleh para medis,itupun pada saat itu dokter sendiri lihat luka jepitan tangan saya lalu sempat dokter sampaikan ke saya bahwa luka kecil saja itu jadi gampang saja,jadi nanti saya bungkus kembali kulitnya, Namun sayangnya apa yang telah di lontarkan dokter itu bagaikan buang garam di tengah laut,jadi cuma untuk di hiburkan kita para pasien,tapi latar belakangnya kembali dapat menyusahkan kita, karna oprasi sesar saja cuma dengan dominan 3 jutaan, tetapi jepitan tangan 4 jutaan dll jadi total semua 7 juta sekian dan ini sangat miris Skali
Selain itu juga ada sombetan parang saat di oprasi dokter yang sama minta dominan oprasi sebesar 11 jutaan, hal seperti ini kami sebagai masyarakat kecil merasa bukan di layani,tetapi kembali dapat menyusahkan kembali.
“tutup D.N.
Komentar