Jakarta, KSI- TNI dan Polri mengadakan rapid test di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat. Kegiatan ini untuk mengetahui seberapa banyak orang yang terpapar pasca kerumunan acara pimpinan FPI Rizieq Shihab.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, tindakan yang dilakukan untuk menemukan adanya klaster baru di kawasan Petamburan Jakarta Pusat.
“Telah terjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jakarta yakni klaster akad nikah di Petamburan dan klaster Tebet,” ujar Fadil di lokasi, Minggu (22/11).
Selain didua lokasi tersebut, ada juga klaster di Bandara Soekarno Hatta dan juga klaster Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.
“Kami akan pastikan masyarakst yang terkonfirmasi positif bisa dilakukan tracing kontak erat untuk memutus penyebaran dan memastikan mereka dapat perawatan memadai,” kata dia.
Fadil menuturkan, ada seribu alat test yang dipersiapkan.
“Semeua warga sekitar kelurahan Petamburan kami test. Hasilnya sedang diolah oleh tim,” jelas Fadil yang juga mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Sementara itu, Kasdam Jaya Brigjen Saleh menjelaskan, dengan adanya tes corona ini, Satgas bisa mengetahui seberapa besar dampak dari acara Rizieq itu.
“Tindakan ini harus diambil sebagai dampak kerumunan,” papar Saleh.
Rapid test ini digelar oleh Satgas COVID-19 di SDN Petamburan I, Gang 4 yang haraknya hanya 500 meter dari Petamburan 3 atau markas Front Pembela Islam.
Aparat gabungan pun menjaga secara ketat di lokasi rapid test agar proses pemeriksaan kesehatan terhadap warga berjalan dengan aman.
Warga yang yang ada di sana diminta daftarkan diri untuk rapid test.
Dari pantauan lokasi, ada lima petugas kesehatan dari Biddokes Polda Metro yang bakal merapid warga.
Warga yang sudah daftarkan diri diminta untuk maju dan dokter mengambil sample darah.
Setelah diambil darahnya, warga pun disuruh duduk dikursi untuk menunggu hasilnya rapidnya keluar.
Kursi tersebut berjejer dengan jarak masing-masing setengah meter. Ketua RT 09/04, Hambali mengatakan, sejak dibuka pendaftaran pada pukul 16.00 WIB, baru ada lima orang jalani rapid test.
Menurut dia, warga tidak begitu antusias dengan kegiatan rapid test yang dijalankan oleh aparat Polda Metro Jaya.
“Banyak warga yang engga mau,” tegas dia.
Hambali menerangkan, saat kegiatan Maulid Nabi dan akad nikah Anak Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, banyak warganya yang hadir.
“Warga saya ada 300 orang,” tutur dia.
Admin : (Redaksi KSI)
Komentar