Tual, Kabarsulsel-indonesia.com – Mengawali seluruh rangkaian kegiatan perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik keempat tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual, seluruh peserta kontingen kembali mengikuti perayaan Ekaristi Misa Kusus pembukaan Pesparani yang dimpim Uskup Diosis Amboina Mgr. Senno Ngutra bertempat di Lapangan Lodar El, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual Minggu, (25/9/2022) pukul 16:00 WIT.
Ibadah misa pembukaan tersebut turut diikuti ribuan masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara dengan berbondong-bondong berdatangan ke Pusat Kota itu. Warga juga memadati sejumlah ruas jalan utama sehingga menyebakan arus lalulintas sempat macet.
Uksup wilayah Keuskupan Amboina Mgr. Senno Ngutra dalam khotbahnya mengatakan bahwa pertobatan hanya bisa dilakukan didunia ini selama kita masih hidup, karena dalam peristiwa kematian disana tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat tetapi yang kita alami hanyalah pengadilan ilahi dan pengadilan ilahi ini tentunya dilakukan, dilaksanakan oleh allah berdasarkan apa yang kita perbuat selama hidup diberi untuk kita masing-masing.
“Olehnya itu jika sampai hari ini,esok, minggu depan, bulan depan dan tahun depan bahkan bertahun-tahun kedepan anda mendapati dirimu masih hidup masih diberikan nafas oleh Tuhan itu bukan karna Tuhan ingin membalas segala kebaikanmu atau karna anda dan saya sangat suci tetapi Tuhan memperpanjang hidup kita untuk bertobat dan bertobat.” ujar Uskup dalam khotbahnya di Tual Minggu, (25/9/2022) sore.
Dalam bacaan injil tadi itu pertama kita mendapatkan sebuah pelajaran yang berharga bahwa apapun yang kita lakukan di dunia ini entah itu kebaikan,ataukah itu kejahatan dan apapun namanya itulah yang Tuhan pakai untuk menghakimi kita.
Lazarus,” penderita itu dia mendapatkan banyak penderitaan di dalam hidupnya dihina dan diabaikan tapi dia tetap mempunyai sebuah keyakinan bahwa di mata Tuhan tak pernah tertutup untuknya. Telinga Tuhan tak pernah tertutup untuk mendengarkan jeritannya dan tangan Tuhan selalu dan selamanya akan menyentuh dia.
Untuk itu,akhir atau dalam percakapan abraham dan di dikatakan Lazarus telah banyak menderita didunia ini,maka sekarang dia mendapatkan penghiburan ilahi.
Mulai hari ini, esok dan seterusnya kita semua para peserta lomba datang dari berbagai Kabupaten dan Kota Tual untuk mewakilinya dalam Pesta Paduan Suara Gerejani.
Apa yang dialami oleh Lazarus.?Hendaklah dialami oleh seluruh masyarakat yang akan menonton dan mendengarkan nyanyian-nyanyian yang kita tampilkan. sekaligus memberikan penghiburan dan nyanyian yang mendatangkan sukacita bagi orang yang suka mendengarkan, bukan nyanyian kehidupan yang membuat telinga orang tidak sedap mendengar,dan bukan nyanyian yang merusak kehidupan orang tetapi kita adalah penyanyi penyanyi untuk kemuliaan Tuhan dan untuk kenyamanan toleransi umat beragama di daerah yang kita cintai ini.
“Ungkapnya”
Oleh sebab itu, ada beberapa hal penting yang hendaknya kita renungkan selama kita berada di Kota ini dalam melaksanakan puji pujian.
Pertama bahwa pesta paduan suara hendaknya menjadi kesempatan bagi kita untuk mulai merintis pertobatan hati dan batin kita. Apa yang paling mendalam,dalam lomba-lomba ini,dan tujuanya adalah bukan juaranya tetapi hendaknya nyanyian-nyanyian yang anda kumandangkan akan terus bergema didalam hatimu sehingga ketika kembali dari sini kita akan mamberikan kesejukan, memberikan penghiburan kepada oang-orang dimanapun anda berada. “Himbaunya
Kedua, pertobatan yang sesungguhnya harus mendatangkan perubahan,dan harus berbuah dalam hidup kita agar Ketika kita bertobat, maka hendaklah pertobatan itu berbuah dan dapat menolong orang lain,bahkan juga mengunjungi yang sakit, memberikan kepada yang miskin, memberikan pertolongan, bantuan kepada orang lain.
“Harapanya”
Pertobatan tanpa perubahan adalah sia-sia. olehnya itu bertobat harus berwujud dalam perubahan dan percayalah bahwa perubahan itu akan mendatangkan atau menghasilakn buah-buah kebaikan didalam hidupmu.
Ketiga, kiranya dengan Pesta Paduan Suara ini, seperti para surga.
“Bebernya”
Malaikat surgawi menghibur Lazarus maka hendaknya suara-suara yang kita komandangkan tidak hanya disini di tetapi juga di Kota dan Kabupaten, di Desa, Stasi, Paroki dimanapun kita berada hendaknya nyanyian-nyanian kita itu akan mendatangkan sukacita, penghiburan, kegembiraan bagi mereka. “Ungkap Uskup”
Dan akhirnya percayalah bahwa kita yang hadir di tempat ini dipanggil dan dipilih oleh allah sendiri secara khusus untuk mendendangkan nyanyian sukacita, nyanyian kegembiraan baik lewat kata maupun dalam tarian bahkan juga dalam perbuatan dan setiap hari sehingga yang dirasakan oleh orang yang melihat tarianmu dan yang mendengar dihati mereka karna ada sukacita dan kegembiraan.
“Ungkapnya”
Dan jangan pernah takut dan cemas, tapi percayalah bahwa Tuhan yang memanggil dirimu dan dialah yang akan melengkapi dan menyempurnakan dirimu dalam tugas dalam pelayanan dalam pengabdian terutama dalam setiap lagu dan kegiatan yang anda buat dan di dendangkan dalam kehidupan dimanapun anda berada. “Pungkasnya”
(stopcoppypaste)
Komentar