KSI KALIMANTAN BARAT – Melalui Humas PT. Alas Kusuma Jaya selaku nara sumber Halek menyampaikan ke media www.kabarsulsel-indonesia.com (KSI) mengatakan saat si situasi jembatan yang amaruk beberapa hari yang lalu sekarang sedang di kerjakan.
” Ini adalah jalan perusaan PT. Alas untuk menuju akses ke lopon sungai kelik Kecamatan Tayap, Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat. Jembatan ini mulai di bangun dari tahun 1993 karena jembatan koridor yang di bangun oleh PT Alas yang di ijinkan pemerintah pada waktu itu,” ujarnya.
Tahun 2021 ini, PT. Alas Kusuma akan membagun kembali jembatan tersebut.
Akibat amruknya jembatan karena dengan akses berbahankan kayu tentu ada masa ketahan, namun sekarang tidak lagi sendiri membangun dan berkerja sama adanya perusaan lain dan dukungan.
“Dari beberapa pengusaha seperti PT. BGA, PT Sinar Mas, CV. Sahabat PT Mandiri. PT Sis M, pengusaha Akiang dan perusahaan-perusahaan lain berkat kerja gotong royong ini semoga cepat dan sesuai target yang kita inginkan,” ucap Halek sedikit becanda.
Halek sendiri juga menyapaikan bahwa robohnya sebuah jembatan di Desa Tayap di sebabkan ada beberapa faktor, salah satunya usia jembatan sudah tua jembatan tidak mampu menahan kapasitas beban yang lewat dan ditambah lagi curah hujan yang cukup tinggi sehinga debit air dan harus sungai cukup Deras.
“Bahan jembatan mengalami pelapukan maka itu Tiang jembatan tidak mampu lagi menahan arus air yang datang,” jelasnya.
Secara terpisah masyarakat juga menerangkan akibat runtuhnya jembatan, karena jembatan terbuat dari bahan Kayu penjagal sehinga tiang jembatan mengalami kelapukan, akibat terendam air. Dan jembatan tersebut selalu di lalui kendaraan yang bemuatan dengan bobot angkutan yang cukup berat disamping tanah juga lembut akibat hujan turun yang cukup lama.
Adanya kesepakatan dari pengusaha dan beberapa perusaan yang ada di Kecamatan Nanga Tayap, mengambil langkah cepat dengan membuat jembatan sementara (darurat) jembatan ini hanya bisa di lalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua agar akses masyatakat tidak terganggu terutama akses dibidang ekonomi masyarakat.
“Sementara untuk kendaraan roda empat atau lebih terpaksa melalui jalan( akses) yang lain dengan memutar arah jalan arternatif lewat Jalan Tanjung Asam,” papar Halek yang di dampingi oleh beberapa pengusaha lainya di lapangan.
Halek juga menyampaikan robohnya jembatan pada 14 Januari 2021 berharap kepada pemerintah bisa memfasilitasi kebutuhan kami sebagai pelaku usaha dan ditambah lagi jembatan yang akan di bangun ini adalah kurang lebih seperti jembatan semula namun bahan (matrial) akan kita ganti lagi yang telah rusak.
Secara terpisah masyarakat menyapaikan agar pemerintah cepat mananggapi dan cepat di bangun karena jembatan tersebut adalah salah satu arus jalan sentral peputaran ekonomi di kecamatan Tayap ini. Sebagai tambahan jembatan tersebut dengan buka enam meter dan panjang lima puluh meter yang melintas di atas sungai Tayap.
Sementara itu, dari Dinas PUTR Kabupaten Ketapang melalui Kasi Perencanaan saat di hubungi melalui seluler nya menyatakan untuk tahun 2021 ini belum masuk ke dalam pembahasan mungkin pemerintah tidak bisa karena itu termasuk ereal perusahaan PT. Alas.
Penulis : Suriadi
Editor : Yen
Komentar