Tual, Kabarsulsel-indonesia.com – Gubernur Maluku Irjen Pol. Purn Drs. Murad Ismail meresmikan pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik keempat tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual.
Peresmian pembukaan Pesparani malam itu sangat meriah yang ditandai dengan pemukulan Gong oleh Gubernur didampingi Wali Kota Tual, Sekretaris Daerah Kota Tual, Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Maluku dan sejumlah pejabat tinggi lainnya bertempat di Lapangan Lodar El Kelurahan Masrum, Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual Minggu, (25/9/2022) pukul 21:00 WIT.
Gubernur yang juga didanpingi ibu Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku Ny. Widya Pratiwi mengatakan bahwa hari ini masyarakat Tual dan Maluku Tenggara larut dalam sukacita dan berbahagia bersama para kontingen Pesparani Katolik yang telah hadir di Bumi Larvul Ngabal.
“Saya menerima informasi bahwa setiap kontingen yang datang mendapat sambutan yang hangat dan penuh kekeluargaan bukan saja panitia tetapi lebih-lebih dari masayarakat itulah keindahan hidup toleransi yang menjadi kekayaan kita orang Maluku.” ungkap Murad dalam sambutannya.
Menurutnya, hakekat utama penyelenggaraan Pesparani adalah sesuah upaya peningkatan kesadaran umat katolik untuk terus menerus mengagungkan kemuliyaan kemuliyaan tuhan melalui masmur dan madah pujian.
“Ajang ini sengaja dikemas dalam berteuk perlombaan guna menggali dan mendayagunkan potensi seni dan budaya daerah untuk diakomodir dalam liturgis Gereja (Tata ibadah ) gereja.
Pesan Pesparani juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan penghayatan iman umat katolik yang bertakqua kepada Tuhan sang pencipta.” Ucap Gubernur.
Kini kita semua hadir di tanah Evav bersama dengan para kontingen dari 11 Kabupaten/Kota guna mengikuti 13 mata lomba. Bagi saya, ini sebuah pencapaian besar yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tual, Panitia Penyelenggara dan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Maluku.
Olehnya itu saya menitipkan beberapa pesan sebagai berikut: Pertama, kemajemukan adalah sebuah fakta sosial di Indonesia yang tidak mungkin dihindari karena ia harus dapat dikelola dengan sebuah pendekatan yang tepat.
Pesparani Katolik adalah salah satunya kegiatan ini menjadi instrumen untuk menjaga keharmonisan dan dapat memperkokoh toleransi dan membangun persaudaraan sejati sehingga kita bisa membuktikan kepada dunia bahwa kemampuan dan kematangan masyarakat Maluku dalam kata kemajemukan bersama atau kemajemukan beragama. “Ujar 01.
Saya percaya, melalui iven kerohanian seperti ini maka momentum kita menjadikan Maluku sebagai laboratorium perdamaian dunia akan terus lestari,apalagi tema yang diangkat adalah mewujudkan persaudaraan sejati untuk indonesia maju.
Tema ini sangat tepat disanjukan dengan budaya dan kearifan lokal yang telah mendarah daging pada masyarakat Evav yakni Ain Ni Ain yang mengutamakan kebersamaan dan persaudaraan sejati.
Kedua, bagi saya kegiatan Pesparani adalah bagian dari pembangunan keagamaan non fisik yang jusru jauh lebih penting dari program pembangunan yang bersifat fisik.
Iven Pesparani harus dipandang sebagai sebuah Pesta rohani bukan sebagai suatu festifal yang cenderung mengutamakan pertandingan dan mengejar piala.oleh sebab itu pesan saya kepada semua peserta agar tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan diantara sesama.”Harapanya.
Perlombaan adalah sebuah kompetisi yang harus disikapi dengan baik.dan Kalah atau menang adalah hal yang rumrah,jadi jalanilah semua itu dengan baik menjaga kebersamaan dan tetaplah lakukan yang terbaik, bersaksi dan bermasmur untuk kemuliaan nama Tuhan. “Ucap orang No 01 Maluku itu ”
Dan yang ketiga, kepada Pemerintah Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota lainnya saya berharap agar penyelenggaraan kegiatan yang mulia ini dan religius seperti ini harus memiliki tiga unsur sukses yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses administrasi penyelenggaraan pertanggungjawaban. “tegasnya’
Dengan terselenggaranya Pesparani ini saya berharap eksistensi umat katolik Maluku yang diaktualisasikan lewat persaudaraan akan semakain mewarnai perjalanan bersama umat beragama di Maluku melalui Bhineka Tunggal Ika untuk indonesia maju.
Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Maluku saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Wali Kota Tual beserta jajaran, Pemda Maluku Tenggara, Uskup Diosis Amboina, Pastor, umat katolik Maluku, Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah Provinsi Maluku dan wargaKota Tual dan seluruh kontingen bahkan juga panitia penyelenggara, dewan juri dan khususnya bagi masyarakat Kota Tual dan Maluku Tenggara, baik komunitas sosial Protestan, Hindu, Budha, dan Katolik, Konghucu terima kasih atas semua dukungan dan doanya akhirnya dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat allah subahana wataallah Tuhan yang maha kuasa, penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik keempat tingkat Provinsi Maluku tahun 2022 saya nyatakan dibuka secara resmi.
Diinformasikan pula bahwa nantinya, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku akan menjadi Ketua Kontingen Pesparani Katolik Maluku Tingkat Nasional dan yang kedua tanggal 28 Oktober sampai dengan 2 November 2022 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Jadi saya titipkan ibu-ibu semua ke ibu ketua kontingen Maluku.”Pungkasnya”
Komentar