Langgur, Kabarsulsel-indonesia.com – Kasus pemalsuan Ijazah palsu empat oknum pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku kini mulai meluap ke ruang publik setelah viral di berbagai jejaring media sosial. Secara hukum, kasus dugaan pemalsuan dokumen Negara berupa Ijazah S1 Bodong dan ijazah SLTA yang sengaja ataukah bahkan tidak sengaja lakukan oleh empat orang pegawai PDAM Malra akan terus dikawal media ini hingga 30 tahun kedepan lagi tidak
Terkesan pemalsuan dokumen Negara yang dilakukan oleh empat oknum pegawai PDAM Kab Malra sangat menyalahi aturan serta mencoreng nama perusahaan dan kenapa dari awal kemimpinan sebelumnya kenapa tidak mengusut tuntas,ahenya datang kemimpinan saya entah apa ada kenapa sampai di duga saya bekap ijazah bodong di kantor PDAM Malra.
“Sesalnya”
Tapi perlu tau bahwa saya bekerja itu dengan keikhlasan,bukan untuk mencari harta dan kekayaan,dan kalau secara profesional itu harus buka saat kemimpinan sebelumnya,karna saya mengapdi di kantor ini belum sampai 7 tahun,tapi slalu saya benahi kantor ini agar kedepan lebih terharum dari yang sekarang ini.”Ucap FT
Direktur PDAM Malra saat dikonfirmasi media mengatakan sempat syok setelah mendengar hal itu. Menurutnya, pemalsuan Ijazah yang dilakukan oleh bawahannya itu tanpa sepengetahuan dirinya selaku pimpinan perusahaan. Kendati, lebih banyak melaksanakan aktifitas diluar kantor sehingga banyak berkas dan dokumen pegawai tanpa dibaca dan dikoreksi langsung didesposisi ke bagian kepegawaian,
Dirinya menyadari sungguh, “Tandanxa
Bawasannya sesungguhnya Ijazah empat orang tersebut antara lain satu SLTA karna ganti tempat tanggal lahir dan ubah nama saja” sedangkan yang lainya saat hubungi di Surabaya bahwa Oknom Oknom ini memang dulu kulai di fakultas FTSP-ISTN namun karna sudah lama jadi datanya semua hilang,dan setelah beberapa kali dikoreksi ternyata data data semua hilang,” Namun karna ini ada pengaduan untuk menyempaikan langsun ke saya bukan lewat hp ataukah surat,tapi saya langsung tatap muka di kampus.
“Bebernya”
Terkait dengan Ijazah bodong yang dimiliki empat orang pegawai setempat, FT mengaku dirinya belum dapat laporan resmi dari staf,memang ada info info begitu, namun sampai detik ini saya belum tau persis persoalan tersebut,tetapi bila terbukti maka tentu saya akan ambil tindakan kepada yang bersangkutan.
“Tegasnya”
Kata Direktur bahwa kalau memang benar ada ijazah bodong alias palsu di kantor PDAM Malra,kenapa dari awal kemimpinan sebelumnya tidak buat surat pengaduan bahkan juga laporan,,tapi kok datang kemimpinan saya baru mulai ribut sama sini,memangnya saya lindungi ijazah bodong ini untuk dapat memperkaya saya dan keluarga.? kan tidak,tapi perlu tau bahwa saya bekerja bukan untuk cari kekayaan tapi dengar niat ikhlas yang tulus untuk dapat membinahi kantor ini,dan saya kerja disini tidak perna ada tebang pilih kasih kepada siapa pun dia,”tapi perlu saya tegaskan agar mari kita berpikir kedewasaan dan kerja yang profesional saja, karna saya dan suami saya mengapdi di negri sudah puluhan tahun ini tidak perna dapat menyusahkan orang “tapi mala saya kembali bantu orang bole,walaupun hidup kurang kurang,tapi saya dan keluarga tetap bangun komunikasi baik dengan siapa saja tanpa pandang bulu. “Ungkap F.T
FT berharap agar kasus ini segera ditangani Kepolisian Resor Maluku Tenggara dalam rangka mengungkap serta menetapkan para tersangka sehubungan dengan kejahatan yang dilakukan selama bekerja di Kantor PDAM Malra.
(MD)
Komentar