Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Kapolda Maluku Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si memimpin Rapat Kesiapan Pengamanan Banda Heritage Festival 2025 pada pukul 09.00 WIT di Ruang Rapat Lantai II Polda Maluku. Jumat (21/11/2025) Rapat ini dihadiri Wakapolda Maluku, para Pejabat Utama, serta jajaran kewilayahan yang bergabung secara virtual, termasuk Wakapolres Maluku Tengah dan Kapolsek Banda.
Banda Heritage Festival (BHF) 2025 yang mengusung tema “Napas Budaya, Jejak Sejarah, Pesona Alam” akan kembali digelar di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), mulai 26 hingga 29 November 2025, mendatang. Banda Heritage Festival merupakan agenda tahunan berskala nasional yang kembali menyita perhatian publik serta dihadiri wisatawan domestik, mancanegara, hingga sejumlah menteri. Konsentrasi massa dalam jumlah besar membutuhkan standar pengamanan yang matang, detail, dan terkoordinasi.
Dalam arahannya, Kapolda menegaskan bahwa event besar seperti Banda Heritage Festival harus dimanfaatkan untuk menunjukkan kemampuan, kesiapan, dan profesionalisme Polri di Maluku.
“Ini adalah event yang mengangkat nama Maluku sekaligus menjadi etalase profesionalisme Polda Maluku. Kita harus tampil sungguh-sungguh, disiplin, dan berstandar tinggi,” tegas Kapolda.
Ia menekankan bahwa meskipun wilayah Maluku sering dianggap jauh dari pusat pemerintahan, hal tersebut tidak boleh menjadi alasan menurunnya kualitas pelayanan kepolisian.
Kapolda juga meminta setiap personel menjalankan tugas secara humanis dan komunikatif. Menurutnya, keberhasilan pengamanan tidak hanya diukur dari ketiadaan gangguan, tetapi dari pengalaman positif yang dirasakan oleh masyarakat dan tamu undangan.
“Pengamanan itu tidak hanya soal menjaga, tetapi juga memberi rasa nyaman. Sikap ramah dan pendekatan emosional yang baik harus berjalan seiring dengan profesionalisme,” ujarnya.
Pengawalan VIP menjadi salah satu fokus. Kapolda menegaskan bahwa pengaturan Walpri dan Patwal bagi pejabat setingkat menteri harus dilaksanakan sesuai SOP. Setiap pejabat wajib mendapatkan pengamanan resmi agar seluruh aktivitas berada dalam kendali Polda Maluku.
Selain hal-hal tersebut diatasalam, terdapat sejumlah hal yang tidak lolos dari perhatian Kapolda Maluku Kapolda Maluku, diantaranya: Penguatan struktur dan unsur pengamanan, Pengaturan alur dan rangkaian acara, Prosedur pengamanan VIP dan konsentrasi massa, Manajemen risiko serta mitigasi potensi kerawanan, Mekanisme transportasi laut dan arus wisatawan, serta Kesiapan komunikasi serta koordinasi lintas fungsi.
Kapolda menegaskan seluruh aspek harus tersusun detail dan dapat diterapkan tanpa keraguan saat pelaksanaan di lapangan.
Banda Heritage Festival bukan hanya panggung pariwisata, melainkan arena pembuktian kapasitas institusi penegak hukum di daerah. Penekanan Kapolda Maluku dalam rapat ini mencerminkan arah baru pendekatan keamanan: tidak hanya soal kehadiran fisik aparat, tetapi bagaimana profesionalisme bertemu pelayanan publik berbasis humanisme.
Tekanan terhadap pentingnya attitude personel yang ramah, komunikatif, dan memberi rasa aman, menunjukkan bahwa Polda Maluku berupaya membangun citra kepolisian modern yang lebih dekat dengan masyarakat. Sementara kesiapan pengamanan VIP dan penguatan koordinasi teknis menggambarkan keseriusan institusi menghadapi event berskala nasional.
Di tengah meningkatnya eksposur Maluku sebagai destinasi unggulan, keberhasilan pengamanan Banda Heritage Festival menjadi momentum penting untuk memperkuat reputasi daerah sebagai kawasan yang aman, profesional, dan layak dikunjungi.
Polda Maluku ingin memastikan bahwa festival tahun ini bukan hanya sukses dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga meninggalkan kesan kuat tentang kesiapan keamanan yang bertaraf nasional.
(M.N)









Komentar