Membuka Pintu Selatan Nusantara: Wakil Gubernur Maluku Resmikan Kantor Imigrasi di MBD

Tiakur, Kabarsulsel-Indonesia.com | 21 Juli 2025 – Derap langkah pembangunan di wilayah perbatasan selatan Indonesia kembali menorehkan babak baru. Wakil Gubernur Maluku, Apdullah Fanat, meresmikan Kantor Imigrasi Maluku Barat Daya di Tiakur—sebuah langkah strategis yang diyakini menjadi kunci penting dalam membuka gerbang hubungan lintas negara, khususnya dengan Timor Leste dan Australia.

Acara peresmian yang digelar dengan nuansa adat itu turut dihadiri oleh Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Thomas Noach, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga pelaku usaha lokal yang berharap besar pada dampak ekonomi dari kehadiran kantor tersebut.

Dalam pidatonya, Bupati Noach tak hanya menyampaikan apresiasi atas kehadiran institusi imigrasi di wilayahnya, tapi juga menjabarkan signifikansi strategisnya.

“Kehadiran Kantor Imigrasi di MBD bukan sekadar fasilitas administratif. Ini adalah pintu peradaban baru yang membuka konektivitas ekonomi dan sosial ke dunia luar,” ujar Noach, penuh keyakinan.

Lebih dari sekadar pelayanan paspor dan dokumen keimigrasian, kantor ini diyakini akan menjadi simpul penting dalam transformasi wilayah perbatasan menjadi simpul ekonomi baru.

Letak geografis Maluku Barat Daya yang berhadapan langsung dengan Timor Leste dan Australia membuat wilayah ini menyimpan potensi besar yang selama ini belum terkelola secara optimal.

Noach juga menyinggung soal sejarah dan kekerabatan yang telah lama terjalin antara masyarakat MBD dan Timor Leste. Ikatan darah dan budaya ini menurutnya merupakan fondasi kuat untuk membangun jejaring kerja sama ekonomi, sosial, bahkan pariwisata ke depan.

“Banyak warga kita punya hubungan keluarga di Timor Leste. Dengan adanya kantor imigrasi, interaksi sosial dan perdagangan bisa berlangsung lebih cepat dan legal. Ini adalah peluang besar untuk menjual hasil bumi dan produk lokal kita ke pasar regional,” imbuh Noach.

Secara lebih luas, pendirian Kantor Imigrasi ini mencerminkan paradigma baru pemerintah pusat dan daerah dalam membangun kawasan pinggiran: bukan hanya sebagai daerah terluar, tapi sebagai garda terdepan diplomasi ekonomi dan kebudayaan Indonesia.

Analis kebijakan regional mencatat, langkah ini merupakan bagian dari upaya integratif membangun poros selatan Indonesia, melengkapi pembangunan infrastruktur laut dan udara yang sudah dirintis beberapa tahun terakhir di kawasan MBD. Dengan begitu, mobilitas manusia dan barang tak lagi tersandera jarak dan birokrasi.

Kini, dengan Kantor Imigrasi berdiri megah di jantung Tiakur, Maluku Barat Daya tak lagi sekadar “halaman belakang” Republik. Ia telah menjelma menjadi beranda depan Indonesia di selatan—menghadap dunia, dan siap menyongsong masa depan.

Komentar