Malra, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) melalui Dinas Kesehatan bertekad menurunkan angka stunting di 2024 sebesar 14.4 persen.
Pasalnya, prevalensi angka stunting di 2023 lalu sebesar 16,98 persen, sehingga diharapkan pada tahun ini dapat mencapai target nasional yang telah ditetapkan.
Oleh sebab itu dibutuhkan kolaborasi semua stakeholder mendukung langkah tersebut, tak terkecuali Puskesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan dasar di masyarakat dan ujung tombak penanganan stunting.
“Kami telah melakukan pertemuan dengan seluruh kepala puskesmas terkait stunting dan tekad kami, wajib hukumnya 14,4 persen berhasil diturunkan di 2024,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Malra Muchsin Rahayaan, Sabtu (23/3/2024).
Menurutnya, wajib melaksanakan kegiatan strategis yang dicanangkan Kepala Daerah, juga sebagai bentuk dukungan pengentasan stunting yang diserukan pemerintah pusat dan masuk pada progam prioritas
“Kita wajib dukung apalagi angka di 2023 cukup tinggi, jadi bagi semua Puskesmas yang ada cakupan wilayah kerjanya harus mencapai 14,4 persen,” cetusnya.
Tentu saja akan kita support dengan intervensi baik Keuangannya, kerjasamanya dari semua puskesmas untuk menggunakan dana yang bersumber dari dana bantuan operasional kesehatan (BOK) yang sudah ada di tiap puskesmas diharapkan dioptimalisasi biar tidak ada tumpang tindih.
Ditambahkannya, jika penurunannya di 2024 masih tidak mencapai 14 persen berarti dia tidak bekerja dengan baik dan patut untuk dievaluasi.
“Garda terdepan penanganan stunting adalah Puskesmas untuk itu apabila tidak bisa menurunkan angka stunting jabatannya akan kami evaluasi,” Tegasnya.
Diketahui sebelumnya Pj. Bupati Malra Drs. Jasmono, M.Si melalui rapat tim konvergensi penurunan stunting kabupaten Malra pada kamis, (21/03) di aula Kantor Bupati Malra, telah menegaskan sejumlah catatan kritis yang perlu mendapatkan atensi dan tindak lanjut dari semua OPD-OPD guna dapat berkolaborasi dalam menekan angka stunting di Kabupaten Malra.
Komentar