Tidak Penuhi Kemauan, Ketua MKKS SMP se Kab Wajo Ancam Para Kepsek di Group WhatsApp

Wajo1,004 views

KabarSulselIndonesia (Wajo – Sulsel)

Memilih pemimpin, tidaklah mudah. Hal ini terkait fungsi dan keterampilan seseorang dalam memimpin. Pemimpin yang baik adalah  pemimpin betulan bukan pemimpin kebetulan. Pemimpin betulan, adalah pemimpin yang memenuhi ketentuan-ketentuan yang diajarkan oleh Islam. Sedangkan pemimpin kebetulan adalah orang yang kebetulan menjadi pemimpin, tanpa dilandasi keterampilan dalam memimpin dan tidak tahu aturan. Seorang pemimpin, harus berpihak pada rakyat dan umat maupun pada bawahannya dimanapun ia bekerja, karena pemimpin datang dari umat dan memimpin untuk umat.

Dalam H.R Muslim sudah dikatakan,“Sebaik-baiknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pun mencintamu, kamu menghormati mereka dan merekapun menghormati kamu. Pun sejelek-jeleknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun benci kepada kamu. Kamu melaknat mereka dan mereka pun melaknatmu”

Tampaknya hal ini sekarang yang terjadi dilingkup dunia Pendidikan yang ada di Kabupaten Wajo. Dimana Ketua MKKS se Kabupaten Wajo Umar Muhadi telah mengancam para Kepala Sekolah melalui pesan group yang ada di aplikasi WhatsApp. Didalam group MKKS tersebut tergabung sebanyak 74 Kepala Sekolah se Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Jum’at 8 Oktober 2021.

Menurut informasi salah satu dari narasumber Kepala Sekolah yang tidak mau dilansir namanya mengatakan kepada media ini sudah tidak tahan dengan perilaku Ketua MKKS tersebut yang selalu mengancam, apabila ada kemauannya tidak terpenuhi bersama koleganya dalam mengikuti seminar di ruang pola Kantor Bupati Wajo yang digelar oleh Ketua PWI Kabupaten Wajo H.Rukman. apabila para Kepala Sekolah tidak hadir maka akan diberikan sanksi dan akan dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo.

Lanjut Kepala Sekolah yang lain dan tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan,”Bagaimana kita bisa hadir, karena siswa saat itu masih mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jika itu ditinggalkan sangat fatal, jadi kami merasa Ketua MKKS sudah tidak mempunyai kebijakan lagi untuk Pendidikan yang ada di Kabupaten Wajo, hanya memikirkan kepentingan pribadinya saja bersama kelompoknya,” terangnya.

Ia juga mengatakan, bahkan para Kepala Sekolah menilai pemimpin MKKS saat ini tidak lagi memikirkan soal kualitas pendidikan di Wajo, padahal ini sangat penting bagi para siswa dan siswi se Kabupaten Wajo, hanya memikirkan duniawi semata bersama kelompoknya bahkan lebih buas dari rezim lalu. Kalau yang lalu hanya susu sapi saja yang diperas, tapi kalau yang sekarang ini bukan lagi susu sapi diperas, melainkan dana BOS selalu dikuras, kasihan Kepala Sekolah sekarang, hanya saja para Kepala Sekolah tidak ada yang mau buka suara,” ujarnya.

Merasa sudah sangat bosan dengan perlakuan Ketua MKKS tersebut, maka ia bersama para Kepala Sekolah SMP se Kabupaten Wajo lainnya mewakili untuk menyuarakan aspirasi ini.

Menurut keterangan dari narasumber seorang Kepala Sekolah menjelaskan ada beberapa Sekolah SMP yang saat ini mempunyai hutang yang hingga sekarang belum bisa dilunasi, termasuk SMP 5 Pammana, bahkan Kepala Sekolah SMP 5 Pammana langsung menyampaikan hal tersebut kepada media Kabar Sulsel Indonesia beberapa waktu lalu mengatakan,”Sekolah ini luar biasa bayaknya hutangnya,  dan harapan kami kepada Bupati Wajo agar dapat merespon kelompok Umar di Dinas Pendidikan yang telah mencoreng nama baik dunia pendidikan dan tidak sejalan kebijakan Pemerintah Kabupaten Wajo tentang Pendidikan,” terangnya.(tim)

Komentar