Workshop Penyusunan Program Pembelajaran Digelar di SMK Negeri 4 Gowa

KSI, Gowa – SMK Negeri 4 Gowa yang merupakan Sekolah Pusat Keunggulan yang berada di wilayah Kabupaten Gowa menjalankan program-program SMK Pusat Keunggulan, salah satunya adalah kegiatan non-fisik yakni Proses Pembelajaran. Terkait dengan program tersebut diadakan workshop selama dua hari yakni tanggal 22 dan 23 Agustus 2022 dengan narasumber dua orang yakni Kepala BPPMPV KPTK , bapak DR. H.Rusdi, M.Pd dan ibu Nurul Hayati, S.TI , Pengembang Tehnologi Pembelajaran BPPMPV KPTK. Dengan dihadiri oleh peserta workshop dari para Wakasek SMKN 4 Gowa, Kaprog Jurusan , Kepala Bengkel, Guru-guru Kejuruan dan Guru-guru Umum.

Sebagai Pengantar Kegiatan Workshop ini , Kepala SMK Negeri 4 Gowa menyampaikan bahwa SMK Negeri 4 Gowa meraih Status SMK Pusat Keunggulan untuk Jurusan ATPH , itu memerlukan suatu kerja keras dengan persiapan administrasi yang lengkap sehingga lolos menyandang gelar SMK Pusat Keunggulan. Olehnya untuk kelancaran program ini yang merupakan program PK Tahun Pertama perlu dukungan dari semua pihak , baik warga sekolah ataupun luar sekolah, perlu kerjasama yang baik., ujar Rafiuddin,

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari dengan pemateri Bapak Kepala BPPMPV KPTK DR.H.Rusdi, M.Pd dan ibu Nurul Hayati, S.TI juga dari BPPPMPV KPTK , Pengembang Teknologi Pembelajaran.

Pendidikan vokasi hadir untuk menciptakan generasi yang memiliki produktivitas dan daya saing. Pendidikan vokasi memiliki posisi strategis. Kerja sama antara industri dengan satuan pendidikan vokasi dinilai menjadi kunci pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Hal ini berguna untuk mendukung pembangunan Indonesia., Ujar Bapak Kepala BPPMPV KPTK

Pendidikan vokasi akan mendedikasikan upaya untuk memastikan lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan perubahan zaman dan kebutuhan yang ada di dunia kerja.
Beliau mengatakan telah ada berbagai kebijakan untuk memastikan terwujudnya relevansi yang kuat antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja.. Termasuk, upaya untuk mewujudkan relevansi yang kuat antara SMK dengan Dunia Kerja melalui Program SMK Pusat Keunggulan.
Program SMK Pusat Keunggulan adalah upaya untuk membangun SMK dengan kualitas dan kinerja optimal sehingga menghasilkan lulusan yang diserap dan diapresiasi tinggi oleh dunia kerja dan menjadi mercusuar bagi SMK lainnya melalui proses transformasi,” sebut beliau.
Menurutnya, ketika SMK Pusat Keunggulan mencapai kompetensi yang diharapkan, maka SMK Pusat Keunggulan bisa mengimbaskan praktik-praktik baik yang telah dijalankan. SMK Pusat Keunggulan pun bisa berbagi sumber daya dengan SMK-SMK yang lain sehingga bisa mewujudkan transformasi SMK yang bisa menjawab kebutuhan SDM saat ini dan masa depan.
Dalam implementasi Program SMK Pusat Keunggulan, berbagai aktivitas dan intervensi akan diberikan kepada SMK. Mulai dari pembelajara terpusat pada kebutuhan dunia kerja melalui teaching factory, hingga pengembangan SDM unggul yang mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis dunia kerja, Tambah beliau.

Dalam modul ajar, rencana asesmen perlu disertakan dalam perencanaan pembelajaran/modul ajar. Dalam modul ajar, rencana asesmen ini dilengkapi dengan instrumen serta cara melakukan penilaiannya.

Sebagaimana dinyatakan dalam Prinsip Pembelajaran dan Asesmen kurikulum merdeka, bahwa asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran.
Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen.. Ujar Nurul Hayati
Asesmen Formatif yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. dan Asesmen Sumatif Yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang.

Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-masing., Ujar Nurul Hayati

Pendidik perlu memahami prinsip-prinsip asesmen, di mana salah satu prinsipnya mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes tertulis, agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan peserta didik juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya. (Zaenab).

Komentar