Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kembali Organisasi Peduli Sandai (OPSI) Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, menyampaikan tentang temuannya lagi kepada Media KSI.COM yaitu mengenai persoalan Taman Wisata Bukit Mantas di Desa Sandai Kiri, telah begitu mencuat kepermukaan setelah sempat disinggung dalam sebuah pemberitaan dibeberapa waktu lalu,
Di mana hal itu berangkat dari upaya masyarakat yang tergabung didalam OPSI untuk memberikan masukan kepada BPD Sandai Kiri yang sedang dalam proses tarik ulur soal diterima atau tidaknya LPJ realisasi tahun anggaran 2023, “Ujar Ketua OPSI.
Persoalannya adalah berdasarkan keterangan Ketua BPD (Suhadi) pada OPSI dikatakannya selain dari berkas persetujuan Rancangan Peraturan Desa Sandai Kiri, terkait tentang laporan pertanggung jawaban Realisasi APBDES sandai kiri tahun anggaran 2023, yang menjadi Peraturan Desa yang tinggal menunggu tanda tangan Ketua BPD, Namun tidak ada menyertakan dokumen, seperti laporan keuangan tahun anggaran yang dimaksud sebagai terlampir untuk ditanda tangani Ketua BPD, artinya semua perlu dan wajib diketahui dikemanakan atau dibelanjakan ke apa saja anggaran itu, “Jelas Ketua OPSI
Misalnya kalau ada penerima manfaat BLT berapa jumlah, dana Sosdes dimanfaatkan untuk apa saja, intinya tanpa keterangan-keterangan tersebut tentu menjadikan sebuah keraguan bagi ketua BPD untuk menandatangani dokumen tersebut,
Adalah sebuah keniscayaan bahwa apapun bentuk pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemdes, pada akhirnya rekam sejarah akan mencatat bahwa semua itu adalah maksimal Pencapaian Pemerintahan Desa, ketika Pencapaiannya baik, maka baik pula nama baik BPD dan sebaliknya jika Pencapaiannya buruk sudah tentu BPD tidak bisa cuci tangan dengan mengkambing hitamkan Pemerintah Desa yang sebagai pelaksana dalam kegiatan Pembangunan Desa, “Jelas Ketua OPSI kepada Media KSI.Com Senin (08/04/2024).
Kembali kepada permasalahan Taman Wisata, berdasarkan rekam vidio yang kami kirim ke Media KSI.Com, tampak sangat jelas bahwa Pengerjaannya itu sangat asal jadi, tanpa mempertimbangkan Esensi positif untuk sebuah taman, yang semestinya sebuah taman itu wajib miliki nilai keindahan dan penataannya harus sesuai minat serta punya daya tarik bagi wisatawan, apakah tertarik atau tidak untuk mengunjungi tempat wisata tersebut,
Dengan kondisi fisik taman yang ada sekarang yang sudah banyak alami kerusakan itu, baik berupa bangunan jalan beton maupun bangunan yang berupa pot-pot yang dibuat dilokasi taman, kesemuanya ini jelas tak bermutu dan berkualitas, bahan yang dipergunakan sangat rendah, tentu kegiatan seperti itu hanya menghambur-hamburkan uang rakyat saja dan artinya sangat merugikan keuangan negara yang dikelola melalui Anggaran Dana Desa, “Ungkap Ketua OPSI
Kalau program taman wisata ini terus berlanjut dan dianggarkan kembali hanya dengan cara memperbaikinya saja, apalagi menggunakan bahan yang rapuh dan mudah keropos, sudah tentu ini akan menjadi sorotan bagi kami dari Organisasi OPSI dan kuat dugaan kami bahwa anggaran- anggaran taman wisata itu dikorupsi oleh Pemerintah Desa (Kades) Sandai kiri, “Kata Ketua OPSI kepada Media KSI.Com Senin (08/04)
Gabungan Organisasi OPSI mengajak semua pihak untuk mengevaluasi kembali Taman Wisata Alam Bukit Mantas Desa Sandai Kiri, padahal sudah dibangun dengan sentuhan seniman bali dalam pengerjaannya namun pekerjaan tersebut gagal, Kepala Desa seolah-olah tidak mau peduli berapa lama waktu yang diperlukan serta berapa biaya yang harus dikeluarkan, sudah mengalami kegagalan kenapa harus tetap diwujutkan pembangunan wisata alam tersebut, jelas-jelas sangat merugikan keuangan negara dan jika program taman wisata itu merupakan Visi Misi Kepala Desa, bukankah Visi Misi itu dapat dirubah kapan saja, apalagi taman wisata yang diprogramkannya itu sudah alami kegagalan, “Kata Ketua OPSI
Untuk itu kami Organisasi OPSI menghimbau kepada segenap pihak yang terkait bisa melihat langsung kondisi taman saat ini, untuk memastikan apakah penilaian kami OPSI salah atau benar, menurut OPSI pekerjaan taman wisata itu dibutuhkan orang yang ahli dibidang seni, yang awalnya jelek ditata menjadi indah sesuai dengan konsep kerjanya,
kemudian berdasarkan keterangan Kades disalah satu media pemberitaan bahwa sudah kurang lebih 400 juta dana yang digelontorkan dari sejak tahun 2021 – 2022, akan tetapi tidak bisa diketahui dengan kepastian yang nyata, bahwa sudah berapa banyak dana yang masuk dari hasil kunjungan wisatawan ketaman wisata itu, sampai hari ini sulit mencari jawaban nya, yang ada wisata itu sudah hancur lebur, OPSI berharap BPD harus bersikap Objektif dan realistis dalam menyikapi permasalahan Taman Wisata Bukit Mantas tersebut, “Kata Ketua OPSI kepada Media KSI.Com Senin (08/04).
Hingga berita ini terbit Ketua OPSI masih terus berupaya lakukan pengembangan terkait hal tersebut.
Komentar