Ambon,Kabarsulsel-Indonesia.com. Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun, mengajak para pemuda, khususnya mahasiswa pencinta alam, untuk mengambil peran strategis dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Ajakan tersebut disampaikan saat menjadi pembicara dalam Seminar Jambore Pencinta Alam se-Maluku yang digelar di Kampus Universitas Darussalam (Unidar) Ambon, Kamis, (14/8/ 2025)
Dalam sambutannya, Benhur menegaskan bahwa cinta terhadap alam tidak cukup hanya menjadi slogan atau simbol, tetapi harus menjadi komitmen hidup yang diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan Pemerintah. Pemuda harus hadir sebagai pelindung dan penjaga lingkungan. Kalau bukan kita, siapa lagi” tegas Benhur.
Benhur juga menyoroti pentingnya posisi pemuda sebagai motor perubahan dalam menghadapi tantangan besar seperti kerusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, dan pembangunan yang tak berpihak pada kelestarian.
Ia juga mengingatkan bahwa , Maluku adalah Provinsi kepulauan dengan 93 persen wilayahnya adalah laut , sehingga pengelolaan wilayah pesisir dan sumber daya kelautan menjadi isu strategis.
“Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pengelolaan wilayah pesisir adalah panggilan bagi kita semua. Maluku harus dijaga oleh anak-anak Maluku sendiri,” ucap Wattubun
Pencinta alam sebut Benhur, bukan sekadar komunitas hobi, melainkan garda terdepan dalam mengahadapi tantangan ekologis yang kian kompleks.
Ia juga menyinggung pentingnya refleksi terhadap keputusan-keputusan pembangunan yang kerap mengorbankan ekosistem demi kepentingan jangka pendek.
Di hadapan para peserta seminar dari berbagai universitas se-Maluku, Benhur mendorong lahirnya generasi pemimpin yang sadar lingkungan dan berani menyuarakan kebenaran dalam konteks pelestarian alam.
“Kalau kalian belajar dan bergerak sebagai pencinta alam, jangan hanya jadi penikmat keindahan, tapi juga pelindung, penggugah, dan penggerak,” kata Benhur dengan nada serius.
Ia menekankan bahwa aktivitas pelestarian. Lingkungan bukanlah hal terpisah dari agenda pembangunan nasional Justru, pembangunan sejati adalah yang menempatkan keberlanjutan lingkungan sebagai fondasi utamanya.
Benhur juga menyinggung realitas di lapangan, di mana kekuatan besar dari luar daerah maupun dari pusat kerap menekan dan meminggirkan kepentingan masyarakat lokal, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam.
“Jangan biarkan tanah, laut, dan hutan kita hanya jadi objek eksploitasi. Kita harus bangkit, kita harus sadar, dan kita harus bersuara,” tegasnya.
Menutup pesannya, Benhur mengajak seluruh peserta jambore untuk terus mempelajari,memahami dan mencintai lingkungan serta menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengamat.
“Jika kita tidak menjaga alam, maka kita sedang menyiapkan kehancuran bagi generasi masa depan. Mari kita mulai dari langkah kecil hari ini, dari komunitas, dari kampus, dan dari diri kita sendiri.”tutup Watubun
(M.N)
Komentar