KSI DKI Jakarta – Sepanjang 400 Meter jalan akses Sunter – Pademangan Timur di lingkungan RW. 012 Kelurahan Pademangan Timur belum juga terealisasi hingga kini. Padahal jalan tersebut sangat vital karena akan dipergunakan masyarakat yang berkegiatan sehari-hari rusak parah, berlubang dan membahayakan keselamatan masyarakat pengguna jalan tersebut. Minggu, (28/2/2021)
Namun demikian, warga di RW. 012 Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara secara swadaya memperbaiki jalan penghubung Sunter -Pademangan Timur tepatnya di Jalan Pesanggrahan RT. 010/ RW. 012.
Upaya yang telah dilakukan pihak RT, RW, Kelurahan hingga Kecamatan, bahkan tingkat Walikota melalui upaya Musrenbang (Musyawarah Perancangan Pembangunan) sejak 30 tahun belum mendapat perbaikan. Dikarenakan lahan tersebut dikalim sebagai milik Setneg (Sekretariat Negara/red).
Ketua FKDM Kecamatan Pademangan ketika ditemui Minggu (28/02/2021) menyatakan, “Jalan ini memang bukan jalan milik Pemda. Untuk pembangunan jalan ini, deteksi dini kita harus mencari solusi. Kita bekerjasama dengan warga/masyarakat untuk pembangunan diharapkan pemerintah terketuk hatinya untuk membantu pembangunan meski bukan melalui musrenbang,” ungkap Hj. Ratih.
Sudah 30 tahun Jalan Pesanggrahan atau Jalan Pademangan 8 ujung yang merupakan jalan penghubung Sunter dan Pademangan Timur belum tersentuh pembangunan jalan karena belum tersentuh pembangunan jalan karena masih dikalim Setneg (Sekretariat Negara).
“Akibat jalan yang rusak parah ini banyak pengendara roda dua terjatuh,” ungkap Ketua RW 012, Pademangan Timur, Overus M.R. didampingi Sardi Ketua Panitia Pembangunan Infrastruktur Jalan, Anwar Fauzi Ketua Karang Taruna RW 012, dan Slamet Riyadi ketika ditemui awak media.
Ketua RW. 012 Kelurahan Pademangan juga mengungkapkan. Harapan kami lahan yang diklaim sekretariat negara sebagai assetnya, memang menurut UU jika masih ada yang klaim tidak boleh dibangun. Tetapi kami sadar, kecuali pembangunan sifatnya. Ini jalan penghubung Sunter – Pademangan Timur maka jalan ini dilakukan pembangunan bersama masyarakat untuk kepentingan bersama.
Editor : Noval Verdian
Komentar