PAPUA, Kabarsulsel-Indonesia.com | Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres RI) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua menjadi landasan penting bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam melaksanakan tugas di wilayah Papua.
Dalam upaya menciptakan stabilitas keamanan, Komando Operasi (Koops) TNI HABEMA bersama seluruh Satuan Tugas (Satgas) Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG aktif menjalankan tugas pengamanan wilayah.
Target utama dari upaya ini adalah mewujudkan situasi yang aman dan kondusif, mengingat keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kerap melakukan aksi-aksi mengganggu keamanan di Papua, yang menghambat percepatan pembangunan kesejahteraan.
Salah satu pendekatan yang dilakukan Koops HABEMA adalah melalui Pembinaan Ketahanan Wilayah (Bintahwil), di mana masyarakat didorong untuk memiliki ketahanan dan kemampuan menjaga wilayah secara mandiri.
Bulan September ini, kegiatan Bintahwil menunjukkan hasil nyata di Distrik Sugapa. Simpatisan OPM dan warga setempat telah berikrar kembali ke NKRI dan melawan OPM.
Pada hari Rabu (18/9), warga Kampung Mamba, Distrik Sugapa, melaporkan kepada Satgas Koops HABEMA bahwa mereka telah berhasil membatasi ruang gerak OPM di wilayahnya. Mereka bertindak tegas dengan membakar habis sebuah Honai, yang selama ini menjadi tempat transit OPM sebelum melakukan aksi-aksi gangguan di Sugapa.
Panglima Koops HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, menyatakan bahwa inisiatif warga Kampung Mamba ini merupakan bukti konkret keberhasilan program Bintahwil yang dijalankan TNI.
“Langkah warga Kampung Mamba dalam membatasi ruang gerak OPM adalah bagian dari pelaksanaan tugas TNI dalam mendukung percepatan pembangunan di Papua. Ini adalah wujud nyata dari kerja sama antara TNI dan masyarakat untuk menciptakan keamanan dan kedamaian,” ungkapnya.
Dengan adanya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah, diharapkan stabilitas di Papua semakin terjaga, sehingga pembangunan kesejahteraan dapat berjalan lebih optimal.
Komentar