Kabupaten Buru, Kabarsulsel-Indonesia.com | 12 Agustus 2024 – Warga Kampung Pohon Durian, Kabupaten Buru, telah lama hidup dalam bayang-bayang janji kosong pemerintah.
Selama dua dekade, mereka tidak pernah menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Buru, meski berbagai program bantuan telah dicanangkan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Janji-janji bantuan pangan, bantuan Covid-19, Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan perikanan berupa perahu viber dan motor tempel, hingga bantuan Merah Putih, semuanya tak pernah sampai ke tangan mereka. Kondisi ini mencerminkan kegagalan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya.
“Sampai hari ini, kami hanya bisa mendengar janji-janji manis dari pemerintah. Tidak ada bantuan PKH, tidak ada bantuan Covid, bahkan program Merah Putih yang selalu dibanggakan oleh pemerintah pun tak pernah kami rasakan. Para petugas sering datang meminta KTP dan KK kami, dengan janji akan memberikan bantuan, terutama di sektor perikanan. Tapi nyatanya, kami hanya diberi harapan palsu,” ujar seorang warga yang tak ingin namanya disebutkan, dengan nada penuh kekecewaan.
Dalam krisis yang terus menerus melanda, warga Kampung Pohon Durian merasakan langsung dampak dari ketidakpedulian pemerintah. Saat pandemi Covid-19 menghantam, bantuan yang diharapkan bisa menjadi penyelamat hidup tidak pernah datang.
Pemerintah Kabupaten Buru seolah menutup mata terhadap penderitaan mereka, membiarkan warga yang sebagian besar adalah nelayan ini berjuang sendirian di tengah himpitan ekonomi yang kian mencekik.
Lebih parahnya lagi, sektor perikanan yang menjadi sumber penghidupan utama warga justru dibiarkan terbengkalai.
Meski sering kali dijanjikan perahu viber dan motor tempel, para nelayan tetap harus melaut dengan peralatan seadanya, mempertaruhkan nyawa setiap kali menghadapi ganasnya laut.
Pemerintah yang seharusnya menjadi pelindung dan penjamin kesejahteraan mereka, kini hanya menjadi sumber kekecewaan.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Dinas Perikanan Kabupaten Buru mengenai situasi ini tidak membuahkan hasil.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak dinas belum memberikan respons atas keluhan warga.
Diamnya pihak berwenang ini menambah panjang daftar pengabaian terhadap masyarakat Kampung Pohon Durian, yang selama 20 tahun hanya bisa berharap pada janji-janji kosong.
Realitas pahit yang dialami warga Kampung Pohon Durian seharusnya menjadi cermin bagi Pemerintah Kabupaten Buru dan seluruh instansi terkait.
Pengabaian terhadap hak-hak dasar warga selama dua dekade bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Pemerintah wajib segera bertindak, tidak hanya untuk menunaikan janji-janji yang telah diingkari, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa mereka masih peduli terhadap warganya.
Tanpa langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan terus tergerus, dan kesejahteraan yang seharusnya menjadi hak mereka akan semakin jauh dari jangkauan.
Komentar