Langgur, Kabarsulsel-indonesia.com – Wakil Wali Kota Tual Usman Tamnge S.E membeberkan adanya sejumlah data penduduk Kota Tual tidak diakomodir dengan baik oleh Dinas Sosial dan Bappeda Kota Tual. Pasalnya, sekira dua tahun yang lalu (tahun 2020) terdapat puluhan ribu masyarakat yang dilaporkan hanya memiliki dokumen kependudukan tetapi tidak berada di Kota Tual.
“Setelah badan statistik dari pusat datang di Kota Tual tahun 2020 yang lalu, data Kota Tual ini setelah kembali pendataan dan pendaftaran ternyata 12 ribu penduduk Kota Tual tidak tau menghilang dimana, datanya ada oranya tapi tidak ada. Ini membuat sampai kita punya data penduduk yang semestinya tidak sesuai dengan data yang ada.” beber Tamnge dalam sambutannya saat membuka kegiatan rapat koordinasi pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) di Hotel Aurelia Kimson, Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Selasa, (27/9/2022) pagi.
Hal ini kita sudah perintahkan Dinas Sosial dan Bappeda untuk kembali mendata,ternyata sama juga dengan dinas sosial punya data,lain Bappeda punya data lain,dari Badan Statistik juga lain.tetapi data falid itu Statistik,tapi tidak tau beberapa OPD ini punya data ini apa sulapan ataukah data jatuh dari langit. “Heran Tamnge.
Untuk itu perlu saya tekankan disini bahwa apa kerja kita,sebetulnya Masyarakat kita di Kota Tual ini yang jauh hanya Pulau pulau wilayah yang ada di Kecamatan dan itupun ada perbedaan mengakibatkan kita punya progres kemarin terkait dengan vaksinasi itu tidak ada proges,padahal kita sudah beberapa desa saja yang memang mereka dapat informasi hoax yang membuat mereka takut.
“Bebernya
Tapi kenyataannya persentasinya tidak terlalu tinggi maka untuk mencari 70% saja sangat susah, akibat apa? Tadi, kita punya data penduduk itu banyak yang tidak ada. Jadi tentunya representatif dari yang ada itu masyarakat tidak ada, maka sudah tentunya kita punya progesnya tidak sesuai dengan data yang ada.
Untuk itu saya minta kepada OPD yang terkait, mari kerja yang baik dan yang profesional dong, karna Bappeda punya dana besar baru datanya nol itu kan aneh,begitu pula Dinas Sosial.
“02 Tual sangat mengherankan.
Untuk itu dengan adanya rapat koordinasi ini agar bisa dapat memperbaiki sekaligus di harapkan agar kerja yang baik supaya data itu semua reel.
karna Saya heran sendiri waktu itu saya sampaikan ini reel adanya karna saya ikuti terus dan slalu pantau di lapangan,namun karna ada beberapa OPD kerjanya tidak profesional.
Kita melakukan pendataan pada saat itu ternyata orang tidak ada namanya,memang ada dalam data kita, tapi orang-orang itu tidak ada,jadi kurang lebih 12 ribu, ini yang terjadi di kota Tual saat ini, padahal Kota Tual ini sederhana saja karna Daratanya hanya 2.8% kalau ngga salah itu penduduk yang terbanyak itu ada di daratan,tapi anehnya kok tidak bisa dijangkau dua OPD ini kan sangat mustahil dong. olehnya itu perlu saya tekankan disini bahwa semua itu ada biaya didalam. “Terang wakil wali kota Tual Usman Tamnge.
Dinas sosial Bappeda begitu kita tidak sinkron data yangcocok, berarti mereka kerja hanya datang kebetualan pada saat itu dan sesudah itu masuk ke suasana politik, maka dengan demikian dengan rapat-rapat seperti ini saya minta supaya tidak ada lagi simpang siur tentang data yang ada, begitupun capil. “Tegas Tamnge.
Jadi mulai sekarang Capil harus minta data supaya yang meninggal itu harus ada data,supaya dikeluarkan agar jangan lagi terjadi seperti ini.karna antara Sosial dan Dukcapil saja punya data berbeda tentang penerima kecil sekali,karna masyarakat penerima bantuan itu karna yang ada di Sosial kurang lebih enam ribuan.
Ini mudah-mudahan ada pembelajaran untuk kita supaya kita bekerja dengan baik jujur adil,karna masyarakat sangat butuh,sekarang ini semua orang pada susah dan kita pegawai negeri saja susah apalagi tingkat masyarakat.
“Bebernya.
Kalau dulu pegawai negeri enak karna ada honor-honor sekarang ngga ada lagi honor-honor. jadi saya minta kepada bapak/ibu instansi terkait, kerjasama yang baik untuk mendapatkan data yang akurat dan jangan cuma cerita kewel lalu duduk pangku kaki di kursi roda.”Tegas 02 Tual
Jadi jngan ada simpang-siur ya,karna katorang saja di Kantor Wali Kota itu data saja tidak ada yang sinkron,dan data kemiskinan yang namanya data itu kita tidak punya data yang bagus alias falid,karna masing-masing cari jalan sendiri.kata Tamnge kerja itu harus bangun berkoordinasi bole, tapi ini mala masing masing pegang ego jadi tiap tiap jalan sendiri-sendiri padahal apa yang reelnya tidak ada. karna tidak ada saling berkoordinasi dengan baik,? hal ini membuat sampai kadang-kadang kita kepala daerah mau gila saja atas kinerja yang tak beres. “Sesal Tamnge atas kinerja beberapa OPD yang tak singkrong.
Masyarakat banyak sampaikan ke saya, karna saya punya HP itu orang kecilpun dapat nomor saya dan selalu melaporkan ke kita,olehnya itu saya minta agar koordinasi ini mari kerja yang baik jangan hanya diatas kertas tapi di lapangannya nol besar atau Asbun alias asal bunyi.
Saya kebetulan mau berangkat ke Kur karna ada keterkaitan dengan ada dapat tentang pembangunan enam tower yang ada disana. Tapi karna hal ini sangat penting juga jadi saya harus hadir disini,kalau tidak nanti saya kasi asisten saja,cuma karna saya sudah jadwalkan ke Kur karna masyarakat dibawah juga sangat penting karna akses yang komunikasi sampai sekarang ini kan susah disana. Kita dapat bantuan untuk bagaimana mengakseskan komunikasi ini. Ternyata kepala dinas yang punya tupoksi ini semestinya harus kerja,tapi faktanya mereka tidak hadir disini”Sesal Tamnge.
Untuk itu saya berharap agar kerja yang baik supaya masyarakat menilai bahwa Pemerinah Kota Tual tidak tidur dan Pemerintah Kota Tual tetap bekerja untuk masyarakat, mohon maaf saya ini dipilih oleh masyarakat,kalau bapak-bapak ini jabatan karir,jadi saya harus bekerja untuk mereka karna mereka percaya saya,karna tanpa mereka saya tidak bisa jadi Wakil Wali Kota dan tanpa mereka tidak ada Wali Kota, begitu pula tanpa mereka 20 Anggota DPRD itu tidak ada, karna merekalah baru kita ada disini, “Ucap 02 Tual.
Karna masyarakatlah maka kita semua ada, untuk itu mari kita bekerja untuk mereka bukan hanya bekerja sesuka kita. Mohon maaf saya harus bicara jujur bahwa kepercayaan masyarakat itu ada di pundak saya dan bapak Wali Kota, olehnya itu untuk 20 anggota DPRD ini sudah seharusnya harus bekerja untuk masyarakat,dan kerja dimulai dari sekarang bukan nanti ketika saatnya baru mulai bergerak itu yang di sebut kala star.dan dimana mana itu kebanyakan para politisi itu pikir ada uang,jadi tunggu saatnya baru mulai bermain untuk kasi bodoh rakyat dengan uang. “Tutup Tamnge.
Komentar