Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Wakil Ketua III DPRK Fakfak, Domianus Tuturop, menyoroti kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Fakfak dalam pengelolaan Anggaran Otonomi Khusus (Otsus) yang dinilainya tidak berdampak signifikan bagi peningkatan ekonomi masyarakat nelayan.
Menurut Domianus, program bantuan berupa pembagian perahu dan Jonson kepada masyarakat memang baik, namun tidak disertai dengan langkah strategis untuk memastikan hasil tangkapan nelayan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Akibatnya, kesejahteraan nelayan tetap stagnan dan program yang ada terkesan hanya sebatas seremonial.
“Selama ini bantuan hanya sebatas bagi-bagi perahu, tapi tidak ada solusi untuk hasil tangkapan mereka. Nelayan dibiarkan berjuang sendiri tanpa ada rumah ikan sebagai tempat penampungan dan distribusi hasil laut,” kritik Domianus melalui pesan WhatsApp.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pada tahun 2025, Dinas Kelautan dan Perikanan Fakfak mendapat alokasi anggaran dari Dana Otsus sebesar Rp 9 miliar.
Namun, dana besar tersebut seharusnya digunakan untuk membangun minimal 10 rumah ikan di beberapa distrik, sehingga hasil tangkapan nelayan dapat terserap dengan baik dan memiliki harga jual yang lebih kompetitif.
“Rumah ikan ini bukan sekadar tempat penampungan, tapi juga bisa menjadi distributor hasil tangkapan nelayan ke penadah besar atau langsung ke masyarakat. Dengan begitu, harga ikan bisa lebih stabil dan nelayan tidak dirugikan,” tegasnya.
Domianus mendesak agar Dinas Kelautan dan Perikanan Fakfak segera mengubah pendekatan dalam pengelolaan anggaran agar tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi benar-benar membawa dampak nyata bagi perekonomian nelayan.
Jika tidak, ia mengisyaratkan akan ada langkah tegas dari DPRK Fakfak untuk mengevaluasi penggunaan anggaran tersebut.
“Pemerintah harus bekerja untuk rakyat, bukan sekadar menjalankan program tanpa evaluasi. Kalau anggaran Rp 9 miliar hanya habis untuk bagi-bagi perahu tanpa solusi nyata, lalu siapa yang diuntungkan?” tutupnya dengan nada tajam.
Komentar