Wakil Bupati Donatus Supervisi Langsung Tata Kelola Pala Fakfak: Ekspor Jadi Sorotan

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Wakil Bupati Fakfak, Drs. Donatus Nimbitkendik, M.TP, menyambangi Kantor Dinas Perkebunan Fakfak di Jalan A. Yani, Kelurahan Fakfak Selatan, Selasa (5/8), dalam misi strategis yang bukan main-main: menyelamatkan masa depan komoditas pala Fakfak dari jeratan stagnasi dan kegagalan ekspor.

Kehadiran Wakil Bupati Donatus di sambut langsung oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T. dan didampingi oleh Stafsus Bidang Perekonomian Charles Kambu, M.Si serta sejumlah OPD Vertikal dan Otonom serta para pelaku usaha pala.

Dalam rapat evaluasi yang digelar penuh intensitas, Donatus blak-blakan mengungkap keprihatinannya. Fakfak, katanya, dianugerahi Tuhan dengan berbagai komoditas unggulan, namun hanya segelintir yang benar-benar digarap serius untuk menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya adalah pala tomandin – emas hijau yang selama ini justru seperti tidur di kebun sendiri.

Suasana Supervisi Wakil Bupati Fakfak Drs. Donatus Nimbitkendik, M.TP ke Dinas Perkebunan Fakfak | Foto KSI

“Kita punya produksi 1.600 sampai 2.000 ton per tahun. Sementara permintaan ekspor cuma 300 ton. Tapi kenapa kita gagal penuhi itu?” tanya Donatus, dengan nada serius namun sarat harapan.

Dari laporan yang diterima, kegagalan ekspor terjadi bukan karena kurangnya hasil, melainkan karena terpeleset di soal kualitas. Dua ekspor terakhir disebutnya gagal memenuhi standar mutu negara tujuan, hingga pala Fakfak terpaksa kembali ke gudang, bukan melanglang ke pelabuhan.

“Padahal kita sudah pernah ekspor tiga kali. Tapi dua di antaranya gagal karena kualitas. Artinya kita harus evaluasi dari hulu ke hilir. Petani, pengumpul, sampai eksportir harus duduk satu meja,” tegasnya.

Donatus tidak datang membawa keluhan semata. Ia membawa arah, visi, dan target. Salah satunya adalah menghidupkan kembali ekspor langsung dari Fakfak, tanpa perantara pelabuhan-pelabuhan besar seperti Surabaya. Ini bukan mimpi di siang bolong. Ini soal kemauan politik dan tata kelola niaga yang mesti dibenahi.

“Kita harus rapikan jaringan dagang lokal. Pedagang-pedagang pala kita atur. Supaya permintaan 300 ton itu bisa langsung dikirim dari Fakfak ke luar negeri,” ujarnya dengan nada optimis.

Bagi Donatus, pala bukan sekadar hasil kebun. Ia adalah simbol harapan ekonomi dan kedaulatan daerah. Apalagi, komoditas ini telah masuk dalam 18 program strategis nasional dan menempati posisi ke-8 dalam prioritas ekspor nasional versi pemerintah pusat.

Usai bertatap muka, Wakil Bupati Fakfak Drs. Donatus Nimbitkendik, M.TP berpose bersama pelaku usaha dan para OPD | Foto KSI

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya hilirisasi. Menurutnya, sektor hulu dan hilir harus dikelola terintegrasi. Mulai dari pembinaan petani, perbaikan pascapanen, hingga penguatan koperasi dan pengusaha lokal untuk menyerap hasil produksi rakyat.

“Kita duduk bersama, buka rangka pikir. Supaya bicara ekspor bukan lagi angan-angan, tapi kenyataan. Dan kalau ini sukses, dampaknya akan luar biasa. Infrastruktur diperbaiki, pendapatan naik, dan Fakfak bangkit sebagai lumbung pala premium dunia,” katanya.

Sebelum menutup pernyataannya, Donatus menyampaikan pesan penuh semangat kepada semua yang hadir.

“Anak-anak Fakfak tahu pahla itu. Jadi kalau kita bicara seperti ini, saya yakin kita sanggup laksanakan. Baik dari tingkat hulu sampai hilir,” pungkasnya.

Komentar