Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemerintah Kabupaten Fakfak merombak susunan pejabat tinggi pratama dan administrator. Sebanyak 12 pejabat resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, di aula kantor bupati, Selasa (26/8).
Perombakan ini menandai penyegaran di lingkup birokrasi, sekaligus menjadi langkah strategis memperkuat kinerja pemerintahan daerah.
“Pelantikan ini harus dimaknai sebagai upaya memperlancar roda pemerintahan dan pelayanan publik. Saya berharap pejabat yang baru dilantik bekerja dengan penuh tanggung jawab dan integritas,” tegas Samaun.
Dalam pelantikan tersebut, sejumlah posisi strategis berubah. Tiga staf ahli bupati berganti wajah. Suryaiman Iribaram kini menjabat Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, menggantikan posisinya sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Rosani Salim beralih ke Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, sementara Zulchaidah Bauw kini menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan.
Perubahan besar juga terjadi di kursi kepala dinas. Donald Semuel Henry Wenggl yang sebelumnya memimpin Dinas Kominfo, kini didapuk menjadi Kepala Badan Kesbangpol. Sedangkan Mujusam Uswanas yang sebelumnya staf ahli, mendapat amanah baru sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.
Kejutan datang dari sektor kesehatan. Farid Fauzan Mahubessy, yang semula bertugas di bagian administrasi RSUD, kini dipercaya menjabat sebagai Direktur RSUD Fakfak. Sementara Lina Surjani dipindahkan ke Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & KB.
Rotasi juga menyentuh level administrator. Di antaranya, Rosani Said yang naik menjadi Kabid Perlindungan & Jaminan Sosial, Dinas Sosial. Liza Neirasari menempati jabatan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.
Luukito Saksomo Jati berpindah menjadi Sekretaris Bapenda. Sedangkan Berthy Theodorus Reawaruw kini mengemban amanah sebagai Kabid Pengelolaan Informasi Kependudukan, Disdukcapil. Terakhir, Jubair Hegemur bergeser ke kursi Kabid Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan dan Kelautan.
Dengan pergeseran ini, wajah birokrasi Fakfak resmi berubah. Publik kini menunggu kiprah pejabat-pejabat tersebut. Mampukah mereka menjawab tantangan daerah dan mempercepat terwujudnya Fakfak yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing?









Komentar