Tanimbar, Kabarsulsel-Indonesia.com; Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkeinginan majukan Pilkada serentak dari medio November ke September 2024. Ini dilakukan agar Kepala Daerah hasil Pilkada 2024, dilantik serentak medio Januari 2025 mendatang.
Kebijakan untuk memajukan pesta demokrasi lokal lima tahunan, setidaknya merubah strategi politik para bakal calon Gubernur, Bupati, dan Walikota. Sejumlah Balon Kepala Daerah, sepertinya tidak siap menghadapi gelaran Pilkada yang diajukan. Sementara, figur balon lainnya, dinilai paling siap bertarung merebut kursi kepala daerah.
Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) misalnya, ada sejumlah figur berkeinginan dan didorong merebut kursi Bupati setempat. Namun, nama mantan Bupati KKT periode 2017-2022, Petrus Fatlolon, di sebut-sebut sejumlah kalangan didaerah yang bertajuk ”Duanlolat” itu, paling siap bertanding kembali merebut kursi panas itu.
“Tentu Pak PF (sapaan akrab Fatlolon) sudah siap sejak awal. Apakah Pilkada dimajukan atau tidak, tentu kita sudah siap,”kata salah satu orang dekat PF, kepada media ini, Jumat (22/9/2023).
Di tempat terpisah, salah satu pengamat Politik, Herman Siamloy mengatakan, Pilkada langsung membutuhkan energi dan sumber daya yang tidak sedikit. Apalagi, ingat dia, secara geografis KKT memiliki banyak pulau, yang mesti di jangkau untuk melakukan konsolidasi.”Saya kira dengan Pilkada langsung ini butuh kesiapan para Balon Bupati merebut hati rakyat. Makanya, butuh kerja keras,”kata Siamloy, ketika dimintai komentar, Jumat (22/9/2023).
Ketika disinggung, siapa balon Bupati KKT yang paling siap menghadapi pesta rakyat lima tahunan itu, dia mengaku.”Saya kira semua orang termasuk warga KKT, ketahui bahwa Pilkada di KKT, selain sejumlah figur berkeinginan maju, namun Pak PF saya kira lebih siap dari kandidat lainya,”sebutnya.
Dia mengaku, dari kesiapan PF menghadapi Pilkada KKT, sudah dilakukan usai memimpin daerah itu.”Simpul sudah terbentuk di desa dan dusun. Tinggal di berdayakan untuk proses-proses pemenangan,”katanya.
Apalagi, ingat dia, modal politik dan sosial, sudah dimiliki PF, karena pernah memimpin daerah itu.”Masyarakat sudah merasakan progres pembangunan. Minimal sudah teruji dan berbuat. Nah, modal politik dan Sosialisasi itu sudah dimiliki Pak PF,”pungkasnya.
Komentar