Medan,Kabarsulsel-indonesia|Viral, seorang mahasiswa dipukuli temannya secara brutal menggunakan kayu, dan menjadi tontonan remaja lainnya.
Korban sampai berulangkali memohon ampun kepada pelaku, namun diabaikannya.
Parahnya, rekan-rekan yang lain sedang berada di lokasi tersebut tertawa sambil melihat pemukulan.
Dikutip dari mStar, Sabtu (25/11/2023), insiden perundungan dan perilaku kekerasan di kalangan siswa sekolah seolah tak ada habisnya.
Baru-baru ini, diyakini terjadi peristiwa perundungan yang melibatkan seorang siswa sekolah dasar di sebuah asrama.
Melalui rekaman video yang viral, bocah tersebut dipukuli dengan tongkat di sekujur tubuhnya.
Meski berteriak kesakitan, pelaku yang tampak seumuran dengan korban itu terlihat terus memukul, termasuk menendang tanpa ampun.
Faktanya, kejadian tersebut disaksikan oleh beberapa mahasiswa lain namun tidak ada yang maju untuk menolong korban.
Mereka bahkan menertawakannya karena memohon dan berusaha mencegah pemukulan.
Sebuah rekaman yang dibagikan seorang peselancar situs X menyedot perhatian warganet.
“Anak-anak kecil sudah gila.
Ingin menunjukkan kekuatan sangat satu lawan satu menggunakan tangan, mengapa ingin menggunakan tongkat.
“Beginilah orang tua tidak tahu apa yang dialami anaknya saat jauh dari pandangan… sayang sekali dipukuli seperti itu.
“Saya ingin menghindari kasus perundungan… sekolah tidak boleh membuat satu orang melakukan kesalahan, satu asrama akan didenda.
Pihak yang disiplin harus mengusut masalah ini dan tidak boleh lengah.
“Membantai (memukul) orang yang tidak melawan itu bagus sekali,” kata sebagian warga Maya.
Banyak pula yang menyalahkan orang tua pelaku karena tidak mengawasi aktivitas anak hingga melakukan kekerasan.
“Gue cuma mau bilang, itu semua salah orang tua yang terlalu memanjakan anaknya seperti kalau orang memarahi anaknya, mereka balikan dan bilang kalau anaknya baik.
“Ini benar-benar anak yang kasar, yang satu kamar itu memang pantas dikeluarkan dari sekolah.
“Kepada para orang tua, pastikan membesarkan anak dari produk halal karena itulah salah satu penyebab anak berperilaku seperti ini,” imbuh beberapa warganet.
Sementara itu, Irjen Polisi Tan Sri Razarudin Husain menginformasikan, penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa peristiwa viral tersebut diyakini terjadi di China.
Komentar