Uskup Diosis Amboina Kukuhkan 16 Dewan Juri Jelang Perlobaan Pesta Paduan Suara Gerejani IV Provinsi Maluku

Kota Tual167 views

Tual, Kabarsulsel-indonesia.com – Uskup Diosis Amboina Mgr. Senno Ngutra resmi mengukuhkan enam belas Dewan Juri menjelang perlombaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) keempat tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual.

Upacara pengambilan sumpah Dewan Juri tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur Maluku Irjen Pol Purn. Drs. Murad Ismail, Wali Kota Tual Adam Rahayaan S.Ag, M.Si dan Forkopimda Provinsi Maluku, Ketua LP3KD Provinsi Maluku bersama pengurus se-wilayah Provinsi Maluku, para OPD dan tamu undangan lainnya bertempat di Aula Kantor Wali Kota Tual Minggu, (25/9/2022) pukul 09:00 WIT.
Gubernur Maluku Irjen Pol Purn. Drs. Murad Ismail dalam sambutannya, dirinya mengatakan bahwa disetiap pertandingan bukan juara yang kita cari tetapi prestasi serta jugq peserta yang dari jauh jauh datang itukan adalah orang-orang hebat dan jujur, namun hanya satu aja, jujur dan adil itu tidak semua ngga lengkap.

Saya Gubernur, pak Uskup Amboina, Wali Kota Tual dan Wali Kota Ambon ketika kita diangkat menjadi seorang pemimpin itu pasti ada campur tangan Tuhan disitu dan kita punya tempat itu pasti sudah disiapkan oleh Tuhan sejajar dengan para pemimpin dunia yang hebat-hebat, itu ketika kita jujur dan kitta adil.
Tetapi ketika kita tidak jujur dan kita tidak adil, kita punya tempat dibawa sana yng paling jauh didalam selokan. Jadi, pak Uskup diangkat jadi Uskup Keuskupan Amboina, saya diangkat menjadi Gubernur Maluku, pak Wali Kota Tual karna ini pasti ada campur tangan dari tuhan yang maha kuasa, tidak mungkin tidak.

Dan kita punya tempat sudah disiapkan di tempat yang paling mulia, kalo kita jujur dan kita adil. Tapi ketika kita tidak jujur dan kita tidak adil kita punya tempat berada di tempat yang paling rendah yang tidak seharusnya kita berada disitu dan
Dalam setiap perlombaan itu salah satu unsur terpenting yang turut menentukan kesuksesan adalah Dewan Juri.

sebagai pihak yang bertugas untuk menilai pada setiap mata lomba maka pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin menitipkan beberapa pesan kepada bapak/ibu Dewan Juri sebagai berikut:

Pertama saudara saudara terpilih dan dipercayakan sebagai Dewan Juri itu berdasarkan kepintaran kompetensi dan profesionalisme yang saudara saudar miliki. Artinya, kerjakan tugas secara objektif dan bertindaklah harus netral tanpa melihat itu peserta siapa atau asalnya dari mana dan atau kontingen dari daerah mana.

Yang kedua bahwa Pesparani adalah ajang perlombaan dibidang keagamaan yang lebih mengutamakan moral dan etika, maka sudah sepatuhnya saudara-saudara berlakukan tugas sebagai Dewan Juri dengan menjaga kejujuran, keadilan kehormatan serta jugq kebenaran tanpa intervensi dari siapapun juga. “Ucapnya”

Dan sebenarnya saya sudah di Jakarta dari kemarin, dan tugas saya banyak,namun karna hari ini saya harus ketemu dengan keduataan Amerika untuk mereka membantu kita untuk jadikan destinasi khusus wisata di Pulau Banda karna mereka juga merasa bahwa menheten itu juga orang Maluku, olehnya itu saya lebih memilih balik ke Ambon

Padahal tanggal 22 kemarin itu saya lagi rapar di DPP PDI Perjuangan, namun satu hari itu langsung saya memilih malam itu juga harus saya berangkat kesini karna besoknya saya harus berangkat ke Tual dan setelah saya dari sini tanggal 26, tanggal 27 pagi saya harus sudah di Bank Maluku di Jakarta, tanggal 29 ke tanah apel Kesatuan yang dipimpin langsung oleh beberapa Presiden tetapi saya memilih kembali untuk membuka Pesparani.
Jadi jangan menganggap bahwa Pesparani ini adalah hal yang biasa-biasa.? oh tidak seperti yang di pikirkan.

Menurut saya hal ini tidak bole akan terjadi ,olehnya itu saya minta kepada Dewan Juri itu hanya satu aja,kalau bisa jujur dan adil dalam menilai semua Anak-anak, karna kita punya harapan,untuk itu perlu saya menekankan lagi karna,jadi pada saat MTQ, Pesparawi dan apa saja yang berbaur termasuk futsal pokoknya yang berbaur pertandingan ada juri dan wasit saya tekankan juga agar tetap profesional agar tidak terjadi hal hal yang tidak dapat di inginkan kita bersama.
“Harapanya”

Jadi kita harus rubah maiset kita orang Maluku agar jangan ego-ego sentral, ego Marga, ego Kampung apalagi ego Agama, maka hal seperti ini sama sekali tidak boleh akan terjadi di Maluku.
Karna kita orang Maluku terkenal dengan Negeri raja-raja yang sangat toleransi tentang Agama. Dimana-mana kita selalu mengangkat nama baik Maluku dengan indentik kita orang Maluku adalah labolatorium toleransi umat beragama.

Jadi jangan sampai terjadi perpecahan antara kubu dari Nasarani, bahkan juga kubu Islam,
jadi saya minta sama Dewan Juri dari kaki sampai di kepala tolong dan tolong seadil-adilnya dan sejujur-jujurnya biar kita punya peserta-peserta yang dari jauh-jauh walaupun kalah tetapi mereka bisa merasa puas dengan penilaian.
“Tuturnya”

Saya memilih kembali ke Tual ini untuk Cuma mau bicara hal ini, lain dari itu tidak,dan untuk apa saya datang disini untuk omong kosong tetapi saya minta karna ini karna peserta yang dari Kabupaten ini semua dari jauh jauh bahkan juga ada yang naik Kapal dll,jadi kita harus menghargai mereka punya perjuangan seperti itu. Sanggup pak dewan juri? Sanggup… Alhamdulilah.

Yang ketiga, dalam rangka pelaksanaan Pesparani ini,yang nantinya menjadi juara bukan sebuah prioritas, tetapi yang menjad prioritas adalah bahwa ajang benar-benar menjadi sarana pembinaan iman dan taqua umat Katolik kepada Tuhan yang maha kuasa dan maha pencipta,maka
Pesparani ini juga sapat diharapkan menjadi cara kita bersama untuk terus menjaga kerukunan dan persuadaraan antar umat beragama di Maluku.Tuturnya”

Maka dengan demikian yang perlu dapat saya sampaikan, akhirnya saya ucapkan selamat bertugas kepada bapak/ibu Dewan Juri pada Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik keempat tingkat Provinsi Maluku tahun 2022 semoga allah subahana wataallah Tuhan yang maha kuasa selalu melindungi kita semua dalam tugas dan pengabdian bagi Bangsa dan Negara dan lebih khusus Provinsi Maluku yang sama-sama kita cintai.” pungkasnya.

(KSI_tl01)

Komentar