Umar Kei Desak Prabowo Beri Jatah Menteri untuk Maluku, Ancam Serukan Kemerdekaan Jika Diabaikan

Jakarta, Kabarsulsel-Indonesia.com | Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM), Umar Kei, menyampaikan permintaan kepada Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, untuk memberikan kesempatan kepada putra-putri terbaik Maluku dan Maluku Utara menduduki posisi menteri dalam kabinet pemerintahan yang akan datang.

Permintaan tersebut disampaikan Umar Kei dalam acara pelantikan pengurus FPMM periode 2024-2029 di The Tavia Hotel, Jakarta Pusat, pada Rabu (4/9/2024). Dalam pidatonya, Umar Kei menegaskan harapannya agar putra-putri Maluku diberikan peran penting dalam pemerintahan.

“Saya sebagai Ketua Umum Front Pemuda Muslim Maluku mengucapkan selamat kepada Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. Semoga beliau memberikan kesempatan bagi putra-putri terbaik Maluku dan Maluku Utara untuk berkontribusi sebagai menteri,” ujar Umar Kei di hadapan sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PBB Fahri Bachmid, serta pejabat tinggi lainnya.

Umar Kei juga mengingatkan agar Prabowo tidak mengabaikan aspirasi dari wilayah timur Indonesia. Jika tidak ada representasi dari Maluku di pemerintahan, ia memperingatkan potensi gerakan separatis untuk menuntut kemerdekaan.

“Jika putra-putri Maluku tidak diberi ruang dalam kabinet, maka kami akan menyerukan Maluku untuk merdeka sebagai bentuk protes. Sudah terlalu lama Maluku dan Maluku Utara tidak diperhatikan,” tegasnya.

Menurut Umar, wilayah Indonesia Timur, termasuk Maluku, menyumbang pendapatan besar bagi negara melalui sumber daya alamnya. Oleh karena itu, Umar merasa bahwa sudah saatnya masyarakat Maluku mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan kontribusi mereka.

“Indonesia Timur selalu memberikan kontribusi besar, terutama dalam hal sumber daya alam. Jika kami diberi ruang, situasi di Indonesia Timur akan lebih kondusif. Kami tidak kalah kualitasnya dengan suku bangsa lain, dan kami siap untuk diuji,” lanjutnya.

Umar Kei juga menyinggung isu nasionalisme dan keamanan, menekankan bahwa pemberian jatah menteri kepada tokoh Maluku bisa mencegah terjadinya konflik, termasuk gerakan separatis seperti RMS (Republik Maluku Selatan).

Latar Belakang Umar Kei

Umar Kei bukanlah sosok yang asing dalam perbincangan publik. Sebelumnya, ia sempat tersangkut kasus narkoba dan menjalani hukuman di Lapas Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur. Umar bebas bersyarat pada 17 Oktober 2022, setelah menjalani dua pertiga masa hukumannya.

Kebebasan Umar disambut baik oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh masyarakat, ormas, hingga politisi. Dalam sebuah acara syukuran yang digelar di kediamannya di Pondok Gede, Bekasi, Umar Kei mengungkapkan rasa syukur atas kebebasannya.

“Saya bersyukur bisa kembali bersama masyarakat. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan saya selama ini,” ungkap Umar Kei.

Sosok Umar Kei dinilai sebagai tokoh yang dihormati oleh banyak pihak, termasuk mantan perwira TNI Ruslan Buton, yang turut hadir dalam acara tersebut. “Beliau adalah figur yang dicintai oleh banyak orang. Kehadiran orang-orang yang menyambut kebebasannya membuktikan hal itu,” ujar Ruslan.

Meski pernah tersandung kasus, Umar Kei berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih positif ke depannya, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Maluku dan Indonesia Timur.

Komentar