Transformasi Wisata Religi : Disbun Fakfak Gandeng Pemuda Katolik Rencana Tanam Kelapa Hibrida dan Matoa Super di Pulau Bonyom

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Tim Gerakan Tanam Kebun (Gertak Fakfak) dari Dinas Perkebunan Fakfak melakukan aksi bersih-bersih di destinasi wisata religi Pulau Bonyom, Kampung Brongkendik, Fakfak, pada Sabtu (6/7/24).

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap pengembangan tempat wisata di Fakfak.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk observasi kondisi pulau agar dinas dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dengan tepat.

Pulau Bonyom memiliki sejarah panjang sebagai titik masuknya misi Katolik di Tanah Papua dan menjadi salah satu destinasi wisata religi di Fakfak.

“Dari hasil survei dan pengamatan di Pulau Bonyom, kami bersama-sama pemuda Katolik setempat berencana menanam dua jenis tanaman perkebunan, yaitu Kelapa Hibrida dan Matoa Super pendek, yang bibitnya didatangkan dari Manado,” ujar Widhi.

Meskipun Pulau Bonyom belum memiliki masterplan destinasi wisata, pihak Disbun Fakfak tetap berinisiatif melakukan aksi penanaman di lokasi ini.

Mereka akan menargetkan dua koridor utama, yaitu sepanjang pulau dan bibir pantai sepanjang 370,61 meter. Penanaman akan dilakukan dengan jarak tanam 8 meter sesuai standar perkebunan, menggantikan kelapa dalam yang sudah tua.

Di bagian depan pintu masuk pulau, Matoa Super pendek akan ditanam untuk memperindah area tersebut. Pemanfaatan sekeliling bibir pulau diharapkan dapat menjadi tapak dasar ketika masterplan pembangunan pulau ini terealisasi. Tanaman yang ada nantinya akan tumbuh tanpa terganggu dan menambah kehijauan pulau ini.

Aksi ini tidak hanya bertujuan memperindah destinasi wisata religi Pulau Bonyom tetapi juga sebagai upaya melestarikan lingkungan dan sejarah panjang misi Katolik di Tanah Papua.

Komentar