Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua sedang menggelar salah satu kegiatan besar dalam periode 2022-2027, dengan tujuan meningkatkan mutu pengelolaan keuangan gereja di wilayah yang penuh tantangan transportasi. Kegiatan yang mencakup wilayah 8, termasuk Timika, Kaimana, Fakfak, dan Kokas, ini berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Mei.
Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para pengelola gereja, meskipun banyak di antara mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang akuntansi atau manajemen keuangan. Tahun 2024 dinyatakan sebagai “Tahun Pemberdayaan,” dengan harapan bahwa seluruh jemaat dapat belajar dan mengaplikasikan pengetahuan dalam mengelola bisnis dan keuangan gereja secara efektif.
Anggota BP AM Wilayah VIII Sinode GKI Di Tanah Papua Pdt. Lewi Sawor, S.Th, M.Mis, salah satu tokoh utama di balik inisiatif ini, menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan gereja. “Pengelolaan yang baik adalah fondasi bagi keberlanjutan pelayanan kita. Kami menerapkan sistem pengawasan ketat, termasuk pemeriksaan rutin terhadap bendahara dan panitia di setiap jenjang, untuk memastikan penggunaan dana yang tepat dan bertanggung jawab,” ujar Pdt. Lewi Sawor.
Program ini juga mencakup pelatihan intensif bagi para bendahara gereja, yang bertugas mengelola keuangan jemaat dengan transparansi. Meskipun beberapa dari mereka mungkin tidak memiliki latar belakang dalam manajemen keuangan, mereka didorong untuk belajar dari pengalaman dan memperbaiki sistem yang ada demi tercapainya tujuan bersama.
Dukungan dari jemaat melalui persembahan dan persepuluhan juga menjadi perhatian utama. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang besar dari jemaat. Persembahan yang dikelola dengan baik adalah bentuk tanggung jawab kita kepada Tuhan,” tambah Pdt. Lewi Sawor.
Pdt. Lewi Sawor juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh bendahara dan panitia yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam tugas mereka. “Atas nama badan pekerja, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh bendahara dan panitia yang telah melaksanakan tugas dengan baik. Kalian adalah pribadi-pribadi yang dipilih Tuhan untuk menjadi berkat bagi gereja dan masyarakat,” ungkapnya.
Program ini tidak hanya memfokuskan pada aspek keuangan, tetapi juga pada peningkatan keseluruhan kapasitas jemaat. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan yang intensif, diharapkan gereja-gereja di wilayah Papua dapat menjadi lebih mandiri dan mampu mengelola sumber daya mereka dengan lebih efektif, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jemaat.
Sinode GKI di Tanah Papua optimis bahwa inisiatif ini akan membawa perubahan positif yang signifikan. Dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik dan dukungan kuat dari jemaat, gereja-gereja di wilayah ini diharapkan dapat berkembang dan berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat sekitar.
Komentar