Transformasi Pala Tomandin: Fakfak Tingkatkan Produktivitas Kebun Unggulan dengan Nutrisi Berteknologi Tinggi

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di tengah upaya mempertahankan reputasi sebagai daerah penghasil pala unggulan, Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak memulai langkah strategis dengan memberikan aplikasi nutrisi pupuk organik pada delapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk Terpilih (PIT) Pala Tomandin.

Langkah ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam peningkatan produktivitas, tetapi juga menjadi komitmen nyata untuk menjaga kualitas pala Tomandin sebagai salah satu varietas terbaik Indonesia.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap warisan perkebunan yang telah berusia hingga lebih dari satu abad.

“Pohon-pohon ini adalah bagian dari sejarah Fakfak, dengan usia mencapai 83 hingga 109 tahun. Mereka bukan hanya pohon, tetapi simbol dari ketahanan, produktivitas, dan keunggulan yang harus terus dijaga,” ujar Widhi di sela-sela kunjungannya ke lokasi bersama tim.

Sesuai dengan SK Menteri Pertanian Nomor 87/KPTS/KB 20/12/2016, delapan kebun BPT Pala Tomandin tersebar di Kampung Wurkendik, Werba, Wrikapal, Mandopma, Firma, dan Wambar, mencakup total area seluas 16,2 hektar.

Dari 2.150 pohon yang ada, 136 di antaranya telah ditetapkan sebagai Pohon Induk Terpilih (PIT), yang setiap tahunnya mampu menghasilkan rata-rata 2.000 benih unggulan per pohon.

Peningkatan produktivitas dilakukan dengan memberikan tiga jenis pupuk unggulan:

  1. Pupuk Tekno Organik Papua (TOP): Produk asli Papua Barat ini mengandung unsur hara dan mikroorganisme yang menjaga kesehatan tanah sekaligus tanaman.
  2. Pupuk Majemuk Bestfarm: Difokuskan pada tanaman keras, pupuk ini terbukti meningkatkan kekuatan dan daya tahan pohon.
  3. Pupuk Nano Teknologi: Dengan formula canggih, pupuk ini diserap langsung oleh akar, batang, dan buah, mendukung pertumbuhan optimal.

Menurut Widhi, langkah ini bertujuan memastikan pohon induk tetap sehat dan produktif, menghasilkan benih berkualitas tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan para penangkar dan pekebun.

“Kami tidak hanya memberikan nutrisi pada tanaman, tetapi juga harapan bagi pekebun untuk tetap menjaga keberlanjutan varietas pala Tomandin,” tegasnya.

Lebih dari itu, Dinas Perkebunan Fakfak berkomitmen untuk melindungi kualitas dan keaslian benih dengan menerapkan indikasi geografis serta sertifikasi resmi.

Saat ini, tiga lokasi penangkaran telah tersedia, yaitu Balili Jaya, Sikapori, dan Prima Karya, yang akan menjadi pusat distribusi benih unggulan ke berbagai daerah.

Warisan Bernilai Tinggi

Kebun-kebun BPT Pala Tomandin tidak hanya menjadi penghasil benih unggulan tetapi juga merupakan warisan tak ternilai dari generasi sebelumnya.

Fakfak beruntung memiliki kebun-kebun yang ditanam sejak tahun 1916 hingga 1943, menjadikannya simbol kejayaan masa lalu yang tetap relevan hingga kini.

“Ini adalah aset luar biasa. Kami berkomitmen untuk terus menjaga kualitas benih yang dihasilkan dari kebun ini, sekaligus memotivasi para pekebun untuk semakin peduli terhadap tanaman yang menjadi warisan dan kebanggaan Fakfak,” pungkas Widhi.

Dengan strategi nutrisi dan pemeliharaan yang tepat, Pala Tomandin Fakfak siap mempertahankan predikatnya sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia, yang tidak hanya dikenal dalam negeri tetapi juga berpotensi menguasai pasar internasional.

Inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa Fakfak terus melangkah maju, menjaga tradisi sambil menatap masa depan yang gemilang.

Komentar