Kaimana, Kabarsulsel-Indonesia.com | Tuduhan dugaan korupsi yang melibatkan Bupati Kaimana Freddy Thie semakin hangat diperbincangkan. Namun, seorang tokoh masyarakat setempat, Annes Aser, menegaskan bahwa seluruh informasi yang tersebar terkait skandal tersebut tidak benar dan tidak akurat.
Menurutnya, tuduhan ini hanya didasarkan pada asumsi tanpa bukti yang kuat dan merupakan bagian dari kampanye hitam untuk menjatuhkan nama baik Bupati Freddy Thie.
Aser menegaskan bahwa seluruh proyek yang dilakukan di bawah kepemimpinan Freddy Thie, termasuk yang dikelola oleh PT Senja Indah Persada, telah melalui proses lelang yang transparan dan sesuai dengan prosedur yang diatur oleh pemerintah.
“Setiap proyek yang dikerjakan di Kabupaten Kaimana telah diawasi oleh instansi terkait dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Tidak ada bukti yang menunjukkan penyalahgunaan wewenang oleh Bupati maupun keluarganya,” ujarnya.
Aser juga menjelaskan bahwa tuduhan mengenai penguasaan distribusi bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Senja Indah Persada serta dugaan monopoli proyek infrastruktur adalah informasi yang tidak akurat. Menurutnya, perusahaan tersebut memang terlibat dalam beberapa proyek strategis di Kaimana, namun hal itu dilakukan sesuai prosedur lelang terbuka dan diaudit oleh lembaga terkait.
“Perusahaan ini memenangkan tender secara resmi, dan tidak ada monopoli seperti yang dituduhkan. Semua berjalan sesuai aturan,” tambahnya.
Selain itu, Aser membantah klaim bahwa kawasan wisata pribadi milik Bupati digunakan untuk kegiatan pemerintahan dengan dana yang ditarik dari anggaran daerah. Menurutnya, informasi ini tidak berdasar dan tidak memiliki bukti yang valid.
“Setiap kegiatan pemerintahan diadakan di tempat yang layak dan sesuai kebutuhan, bukan di kawasan pribadi seperti yang dituduhkan. Isu ini jelas-jelas dibuat untuk merusak reputasi Bupati dan menciptakan persepsi negatif di masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Aser juga menyinggung soal dugaan keterlibatan adik Bupati, Josep Thie, dalam bisnis bengkel yang menangani kendaraan dinas milik Pemkab Kaimana. Ia menegaskan bahwa bengkel tersebut telah lama beroperasi di Kaimana dan seluruh transaksi dilakukan sesuai prosedur yang sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Tidak ada yang salah dalam proses perbaikan kendaraan dinas. Semua biayanya diaudit, dan tidak ditemukan penyimpangan dalam laporan BPK,” jelas Aser.
Menurutnya, seluruh isu yang beredar ini tidak berdasar dan sengaja dipolitisasi menjelang pemilihan kepala daerah.
“Semua informasi yang disebarkan ini tidak benar dan tidak akurat. Saya meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas asal-usulnya. Ini semua hanyalah upaya untuk menjatuhkan Bupati Freddy Thie menjelang kontestasi politik,” ujar Aser tegas.
Ia juga menyerukan kepada masyarakat Kaimana untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang. Hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang mendukung tuduhan tersebut, dan tidak ada langkah hukum yang diambil terkait dugaan korupsi yang melibatkan Bupati Freddy Thie.
“Jika memang ada penyimpangan, pasti akan ditemukan dalam audit resmi. Tetapi sejauh ini, semua tuduhan yang disampaikan hanyalah spekulasi. Kita harus tetap berpikir jernih dan tidak terpengaruh oleh berita yang belum tentu benar,” tutup Aser.
Dengan adanya pernyataan ini, diharapkan masyarakat dapat menilai informasi yang beredar secara lebih bijak, serta menunggu proses hukum dan investigasi yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum, bukan hanya berdasarkan rumor dan asumsi.
Komentar