Tanimbar, Kabarsulsel-Indonesia.com; Pembangunan rumah adat desa kandar yang perna diberitakan oleh sejumlah media termasuk media Kabarsulselindonesia.com terkait dengan upah kerja para tukang bangunan dan telah menyebutkan mana telah membawah nama mantan pejabat kepala desa Kandar Jemi Lololuan,kini Jemi Lololuan angkat bicara, Jumat 04 – 07 – 2023.
Kepada Kabarsulselindonesia.com- Lololuan yang mana saat itu dirinya menjabat kepala pejabat kepala desa Kandar Kecamatan Selaru Kabupaten Kepulauan Tanimbar telah ditetapkan dua program pembangunan dalam desa kemudian dilanjutkan dirinya selalu pejabat diantaranya pembangunan rumah adat desa kandar dan pembangunan gedung posyandu desa kandar dengan total anggaran sekitar empat puluh juta sekian itu telah dianggarkan dalam APBDdes desa kandar tahun 2018 namun akibat berbagai kendala maka pekerjaan tersebut dikerjakan pada tahun 2019 bukan dikerjakan pada tahun 2018,ucap Lololuan,
Selanjutnya, dirinya merasa heran akibat namanya juga ikut diberitakan dalam pemberitaan persoalan upah kerja para tukang padahal sebenarnya dirinya selama ini ikut berkontribusi dalam pekerjaan tersebut lewat berbagai macam kebutuhan para tukang, sehingga menurut Lololuan bahwa terkait dengan persoalan itu pihaknya bersama beberapa para pemdes telah melakukan klarifikasi pada dinas inspektorat daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar tetapi karena namanya ikut diberitakan maka kepada media ini dirinya angkat bicara terkait sejumlah kejanggalan yang ada pada saat dirinya menjabat sebagai pejabat kepala desa” anggaran tersebut dipergunakan tanpa sepengetahuan dirinya selaku pejabat kepala desa bahkan dirinya perna dituding lakukan pinjaman dari anggaran tersebut yang kemudian dibuat diatas kwitansi pinjaman padahal sejujurnya dirinya sama sekali tidak mengetahuinya tetapi karena sebagai orang saudara yang mencintai saudaranya,dirinya bersedia untuk lakukan pengembalian kepada pemerintah desa Kandar, paparnya,
Ditambahkan, terkait dengan pembangunan tersebut sebetulnya belum selesai akibat pekerjaan plafon bangunan rumah ada belum dikerjakan akibat tidak ada bahan sehingga pekerjaan bangunan rumah adat belum selesai secara 100%, bahkan dirinya juga menyampaikan bahwa untuk bahan material seperti kayu dengan berbagai jenis ukuran, pihak pemerintah desa yang lama telah lakukan pembayarannya lebih awal kepada suplayer secara seratus persen namun entah kenapa bahan material belum ada pada lokasi pekerjaan tersebut,
Lanjut Lololuan, terkait dengan upah kerja para tukang sebaiknya pihak bendahara desa harus transparan terkait dengan keuangan yang dianggarkan untuk pekerjaan dua bangunan yang salah satunya rumah adat karena menurut Lololuan anggaran tersebut masih ada, bukan sudah habis maka apabila dikatakan anggaran sudah habis maka wajib dipertanyakan kebendahara bahwa anggaran tersebut dipergunakan untuk apa sampai habis,tanya Lololuan,
Lololuan juga menambahkan bahwa masih ada sejumlah kejanggalan kejanggalan yang selama ini dirinya ketahui seperti bahan material pada kedua bangunan tersebut, yang menurut kepala desa Kandar bahwa material berupa kayu ada yang hilang,bahkan ada yang curi warga setempat sesungguhnya itu tidak benar maka Lololuan sementara ini akan menunggu hasil on the spot dari pihak inspektorat daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar sehingga bisa mengetahui kebenaran dari pekerjaan tersebut kemudian pihaknya akan membuka secara detail kebenaran dari anggaran pekerjaan pada kedua bangunan yang diantaranya bangunan posyandu dan rumah adat desa Kandar,
Lololuan sekali lagi mengatakan bahwa bendahara desa Kandar wajib transparan terkait dengan anggaran tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah yang berkepanjangan nantinya karena dirinya Lololuan -red sudah siap untuk membuktikan sejumlah kejanggalan yang ada pada saat dirinya menjabat sebagai pejabat kepala desa Kandar, tutupnya.
Komentar