Jepara, Kabarsulsel-Indonesia.com; Di tengan suasana politik, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara menegaskan sebagai organisasi sosial kemanusian, bukan organisasi politik. Hal inilah yang membuat PMI bisa lebih leluasa membantu sesama tanpa membeda-bedakan latar belakangnya.
Hal ini terungkap dalam Musyawarah Kerja Kabupaten (Muskerkab) PMI Kabupaten Jepara Tahun 2024, Rabu (31/1/2024), di Gedung Unit Donor Darah PMI Jepara. Hadir Sekda Jepara Edy Sujatmiko, mewakili Pj. Bupati Edy Supriyanta. Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Jepara Ahmad Marzuqi dan Ketua PMI Kabupaten Jepara Sutedjo S. Sumarto.
“PMI Kabupaten Jepara harus bisa membuktikan baktinya pada setiap kejadian kemanusiaan, tanpa membedakan identitas apa pun,” ungkap Edy Sujatmiko
Menurut Edy Sujatmiko, kiprah PMI mendapat pujian masyarakat karena selalu hadir membantu dalam setiap kejadian bencana, tanpa memandang identitas apa pun.
“Termasuk tidak membedakan keagamaan sehingga PMI juga menjadi wadah amal general, oleh umat beragama apa pun,” kata.
Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Jepara Ahmad Marzuqi membenarkan, kinerja positif PMI Kabupaten Jepara sebagai organisasi sosial kemanusiaan yang mendapat simpati dari masyarakat.
“PMI organisasi sosial kemanusian, bukan organisasi politik. Harus mengedepankan sikap profesional,” katanya.
Marzuqi mengapresiasi PMI terkait hasil Bulan Dana PMI tahun 2023. PMI mendapat dukungan besar dari masyarakat sehingga mampu menghimpun dana hingga Rp2,449 miliar.
Pengurus harus mampu menempatkan diri dalam posisi netral. Mereka harus profesional bergerak bersama masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan.
Ketua Panitia Muskerkab Arif Darmawan menyebut, selain pengurus PMI kabupaten dan PMI kecamatan se-Kabupaten Jepara. Muskerkab juga diikuti karyawan dan relawan lembaga tersebut.
“Muskerkab ini sudah dihadiri lima puluh persen pengurus, termasuk Karimunjawa. Artinya sudah bisa dilaksanakan,” katanya.
Komentar