Langgur, Kabarsulsel-Indonesia.com | Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun tidak ingin usulan pembangunan daerah hanya berhenti sebagai tumpukan kertas di meja kementerian.
Untuk itu, ia menegaskan akan menempatkan tim kecil khusus di Jakarta sebagai penghubung sekaligus pengawal setiap proposal yang diajukan ke pemerintah pusat.
“Kalau kita tekuni, usulan tidak akan sia-sia,” ujar Thaher dalam arahannya di Langgur, Kamis (18/9).
Langkah itu, kata Thaher, sejalan dengan imbauan Gubernur Maluku agar para kepala daerah tidak hanya menunggu di kampung halaman, melainkan aktif melobi kementerian di pusat.
“Tugas lain bisa dijalankan oleh wakil bupati, sekda, atau staf. Tapi urusan ke Jakarta harus kita kawal langsung,” tegasnya.
Salah satu usulan prioritas Malra adalah sektor kebencanaan. Baru-baru ini, Thaher bersama Gubernur dan para bupati se-Maluku bertemu Kementerian PUPR. Hasilnya cukup menggembirakan. Proposal Malra ditanggapi positif dan berpeluang mendapatkan bantuan hingga Rp120 miliar.
Tidak hanya itu, Bupati juga tengah menyiapkan program perumahan bersubsidi tipe 36 untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Targetnya, sekitar 400 unit rumah bisa dibangun tiap tahun.
Pemerintah daerah menanggung pembebasan lahan, sementara warga cukup menyiapkan biaya ringan.
“Di Kei Besar, selain perumahan, kita juga akan bangun rumah sakit baru. Jadi saya minta dinas pertanahan dan perumahan segera bergerak agar semua syarat administrasi terpenuhi,” jelasnya.
Di hadapan jajaran SKPD, Thaher juga mengingatkan pentingnya kebersamaan. Rotasi jabatan eselon, menurutnya, adalah hal biasa. Yang utama adalah bekerja tulus untuk kesejahteraan rakyat.
“Pergantian posisi itu lumrah. Jangan terjebak perbedaan, mari fokus bekerja untuk masyarakat,” pesannya.
Menutup arahannya, Bupati menyelipkan doa agar semua langkah pembangunan mendapat restu Tuhan dan leluhur. Ia juga meminta dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat.
“Mohon doa, terutama dari ibu-ibu PKK, supaya perjuangan ini membawa kebaikan bagi Maluku Tenggara,” pungkasnya.









Komentar