Suksesi pileg 2024 hanya ada dua indikator hasil survei dan kekuatan Finansial

Balik Papan, Kabarsulsel-Indonesia.com; Negara ini lahir karena sebuah gagasan para pemikir yang memiliki integritas dan kapabilitas.

Problematika kita hari ini untuk mencari sosok wakil rakyat yang akan mewakili rakyat di parlemen hanya melihat pada dua sisi. Pertama, mencari calon wakil rakyat berdasarkan hasil survey. Kedua, berdasarkan kekuatan finansial.

Kalau orientasi kita mencari calon anggota DPR itu dalam rangka perubahan taraf hidup masyarakat maka dua sisi lain yang semestinya menjadi baro meter untuk mencari calon anggota DPR. Pertama, sumber daya manusia.  dan kedua, rekam jejak Ungkap Amir Natroji Wakaban DPD LI-BAPAN Kaltim. Selasa (18/7/23)

ia mengatakan Lembaga legislatif bukanlah lembaga bisik-bisik di luar forum DPR antara wakil rakyat dengan pejabat pemerintahan untuk mendapatkan proyek yang nota bene untuk kepentingan pribadi, tapi lembaga DPR adalah lembaga untuk melahirkan legislasi, bajeting dan pengawasan yang kesemuanya bermuara kepada hajat hidup rakyat.

Fungsi dan kewenangan anggota DPR itu membutuhkan integritas dan intelektualitas. Mencari dan memilih anggota DPR perlu melihat rekam jejaknya yang selama ini telah mengerjakan apa untuk rakyat ?

Lanjut Amir mengatakan Sekarang ini hampir tidak ada keheboan tentang pikiran dan gagasan di tengah hiruk pikuk cerita di warung kopi dan di tempat-tempat lain tentang caleg mencaleg melainkan keheboan si Pulan dapat suara sekian, si Pulan  satunya dapat suara sekian,

Si Pulan tidak punya uang, si Pulan Satunya banyak uang dengan prediksi spekulatif.

Kalau kita amati pemilu 2024 yang akan datang belum bergeser dari sistem pemilu WANI PIRO, transaksional suara masih menjadi penentu utama bagi setiap caleg terpilih atau tidak.

Sistem WANI PIRO itulah yang kemudian mendegradasi figur yang memiliki integritas dan intelektualitas.

Kalau sistem transaksional masih menjadi penentu di pemilu 2024 maka rakyat jangan berharap banyak kalau wakil-wakil rakyat akan memberi dampak positif kepada rakyat.

“Andai kata Umar Bin Khattab hidup kembali lalu datang ke Indonesia dan ikut menjadi caleg dengan modal sorban dan tasbih maka Umar Bin Khattab pun akan kalah (tidak terpilih). jika seandainya
Fir’aun hidup kembali lalu datang ke Indonesia ikut menjadi caleg dengan modal uang maka Fir’aun pun akan menang terpilih  ” ujarnya.

Komentar