Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Malam di Kampung Kotam, Distrik Fakfak Timur Tengah, Rabu (1/10/2025), menjadi saksi sejarah. Untuk pertama kalinya, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Fakfak digelar di wilayah pesisir Patimuni.
Suasana penuh khidmat itu dipimpin oleh Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, yang hadir mewakili Petuanan Ati-Ati.
Dalam sambutannya, Ali Baham membuka dengan salam adat yang menggema: “Nanakohi, Jonjongkohi, selamat malam”. Sapaan itu sontak disambut tepuk tangan hadirin yang memadati arena MTQ.
Ia menegaskan, acara ini bukan sekadar perlombaan tilawah, melainkan momentum merawat silaturahmi, memperkuat persaudaraan, dan meneguhkan batas budaya serta wilayah Fakfak.
“MTQ bukan hanya tentang membaca ayat-ayat suci, tetapi juga tentang membangun hati yang bersih. Kalau hati kita satu, negeri ini akan menjadi indah,” ujarnya, disambut riuh takzim masyarakat.
Ali Baham tak lupa menyinggung pentingnya persatuan dan kepastian batas wilayah adat yang saat ini tengah diperjuangkan. Menurutnya, penegasan batas bukan semata urusan administrasi, melainkan juga menjaga marwah sejarah dan identitas.
“Batas wilayah harus merujuk pada Undang-Undang Pembentukan Kabupaten. Ini soal martabat dan masa depan daerah,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan hadirin agar menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber cahaya kehidupan.
Pesannya sederhana namun dalam: “Tuhan perintahkan hanya dua hal: beribadahlah kepada-Nya dengan kitab suci, dan bangunlah silaturahmi dengan sesama.”
Suasana malam itu semakin hangat ketika Ali Baham memuji antusiasme masyarakat Kotam dan kampung-kampung sekitarnya yang ramai menyiapkan hidangan dan menyambut tamu. Ia bahkan sempat berpantun, menyamakan Patimuni dengan bunga kemuning yang harum dan membahagiakan.
“Negeri ini dulu dianggap gelap, tidak mungkin bisa melaksanakan MTQ. Tetapi hari ini kita buktikan: di Kotam, cahaya Al-Qur’an telah menerangi seluruh hati,” katanya dengan nada bergetar.
Di akhir sambutan, Ali Baham mengaitkan pesan Al-Qur’an dengan visi besar Papua Barat.
“MTQ ini sejalan dengan semangat membangun dengan hati dan mempersatukan dengan kasih menuju Papua Barat yang bermartabat, sejahtera, dan mandiri,” tuturnya.
Malam itu, MTQ XI Fakfak tidak hanya menjadi panggung syiar Islam, tetapi juga panggung persatuan. Tradisi adat, doa lintas iman, hingga lantunan ayat suci Al-Qur’an berpadu menjadi satu: sebuah perayaan kebersamaan di Tanah Mbaham-Matta.









Komentar