Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Otto Purnawarman, Anggota Tim Pakar dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras Dudi) di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek RI, mengungkapkan pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi inovasi di Kabupaten Fakfak.
Hal ini disampaikan Otto dalam Diskusi Terpumpun tentang Kemitraan Kebijakan dan Isu Strategis di Papua Barat, yang berlangsung di Hotel Grand Papua, Jumat (20/09/2024).
Menurut Otto, meskipun semangat inovasi di Fakfak sudah ada, belum terdapat wadah yang mampu menampung seluruh potensi tersebut.
“Kita butuh ruang kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan stakeholder lainnya untuk merumuskan arah pengembangan yang tepat agar masyarakat Fakfak bisa sejahtera,” ujarnya.
Otto menambahkan bahwa ekosistem kemitraan adalah alat untuk membentuk wahana pengembangan ekonomi yang lebih luas.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan potensi lokal yang ada, seperti pengembangan agro bisnis pala.
“Kita perlu membicarakan potensi turunan produk ini agar masuk dalam roadmap pengembangan daerah. Dalam lima tahun ke depan, potensi ini diharapkan bisa berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Otto menjelaskan bahwa hasil dari diskusi ini akan menjadi dasar perencanaan inovasi yang didanai oleh LPDP.
Ia menggarisbawahi bahwa inovasi yang dihasilkan tidak harus berbasis teknologi, tetapi bisa berupa rantai pasok pasar atau model bisnis baru yang mendukung pengembangan ekonomi lokal.
“Pendanaan LPDP tidak bisa mencakup semua solusi yang ada, maka kita akan fokus pada inovasi yang paling strategis untuk pembangunan Fakfak,” jelasnya.
Diskusi ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Fakfak untuk merancang strategi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi antara masyarakat, UMKM, BLK, dan SMK menjadi kunci untuk memastikan program-program yang dirumuskan dapat diimplementasikan dengan efektif, sejalan dengan kebutuhan dan potensi lokal.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan roadmap pengembangan yang konkret dan adaptif, sehingga mampu mendorong percepatan pembangunan ekonomi di Fakfak dan Papua Barat secara umum.
Komentar