Malra, Kabarsulsel-Indonesia.com; Potret buruk wajah pendidikan menengah di Maluku Tenggara akibat kebijakan memindahkan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas yang dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah SMA 9 di Hollat Ibu Kota Kecamatan Kei Besar Utara Timur ke Ohoi Debut yang terletak di daratan pulau Kei Kecil Kecamatan Manyeuw Kabupaten Malra sontak mendapat respon dan tanggapan sejumlah pihak.
Para warga yang merupakan orang tua murid dari siswa-siswi SMA 9 Hollat terpaksa melakukan protes dan pemalangan sekolah. Pada Rabu, (17/01/2023). Pasalnya aksi protes yang berujung pemalangan oleh orang tua murid ini dikarenakan adanya kebijakan yang buat oleh oknum kepala sekolah SMA 9 Hollat yang memindahkan siswa-siswi dari SMA tersebut ke sekolah di Ohoi Debut yang terletak di daratan pulau Kei Kecil Kecamatan Manyeuw Kabupaten Malra. Tentunya kebijakan tersebut menimbulkan protes dan pertanyaan dari sejumlah kalangan.
Salah satu tokoh yang juga mempertanyakan kebijakan Kepsek SMA 9 Hollat ini adalah Yacob Silubun anggota DPRD aktif Kota Tual selain itu dirinya juga merupakan salah satu putra ohoi terbaik Hollat sekaligus tokoh Maur Ohoiwut kecamatan Kei Besar Utara Timur Kabupaten Malra.
Yacob sangat menyesali kinerja kepala cabang sekolah menengah Kabupaten Malra dan juga kepala sekolah SMA 9 yang terletak di Hollat ibu kota kecamatan kei besar Utara Timur. Namun sayangnya kepala sekolah arahkan siswa-siswi untuk kembali sekolah di ohoi Debut yang terletak di daratan pulau Kei kecil kecamatan Manyeuw Kab Malra. Hal ini yang patut di pertanyakan ada apa di balik sandiwara antara kepala cabang dan kepala sekolah SMA 9.
Untuk itu Silubun meminta kepada Kepala Dinas Propinsi agar dalam waktu dekat segera mencopot jabatan kepala cabang dinas menengah dan kepala sekolah SMA 9, karna telah merusak dan mencederai pendidikan di Kabupaten Malra yang kita cintai ini, karna mau dilihat itu pendidikan dan kesehatan sangat dibutuhkan dan sangat diperhatikan bahkan ditingkatkan dari Sabang sampai Merauke sesuai dengan sambutan Presiden bahkan juga para capres Gubernur dan Kepala daerah, tapi faktanya yang terjadi di Kabupaten Malra bukan lagi untuk di tingkatkan, tetapi para siswa justru malah dipersulit dan diperhambat.
Oleh karenanya selaku putra hollat, dirinya berharap agar Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota harus segera menyikapi sikap dan kinerja kepala cabang dan kepala sekolah yang punya otak dungu seperti ini sehingga tidak lagi mencederai pemerintah baik pusat bahkan turun sampai di tingkat Kecamatan dan Desa, jadi kinerja buruk seperti ini diduga ada kong kali kong antara Kepala Dinas Cabang dan Kepala Sekolah SMA 9 yang terletak di Kecamatan Kei Besar Utara Timur. Anehnya kenapa kepala sekolah justru mengarahkan kembali siswa-siswi untuk kembali bersekolah di desa Debut kecamatan Manyeuw kabupaten Malra ? Maka pertanyaannya adalah siapkah yang biayai transportasi dan makan minum siswa siswi SMA 9 yang terletak di ufuk timur kecamatan Utara timur yang jauh di sana ? Kan aneh jadi semestinya kinerja kepsek dan kepala dinas cabang seperti ini harus di copot biar roda pendidikan tingkat menengah bisa berjalan aman dan lancar. Tegas Silubun.
Komentar