Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Desa Kemuning Biutak, panggung terbaru dari kebusukan birokrasi yang menggemparkan. Dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) oleh Kepala Desa (Kades) telah menggerakkan ombak kemarahan di kalangan warga, merobek-robek harapan mereka akan tata kelola yang jujur dan transparan.
Laporan dari tokoh masyarakat menggambarkan pemandangan yang menyesakkan, di mana kekayaan publik digunakan untuk membeli mobil mewah bagi seorang Kades yang baru saja menjabat, sementara proyek-proyek pembangunan sebagian besar terperangkap dalam jaring kepentingan sempit, mengabaikan aspirasi dan kebutuhan nyata masyarakat.
Kabarsulsel-Indonesia.com menelusuri jejak-jejak kejahatan ini, tetapi bayang-bayang kebohongan dan ketidakbersediaan mengungkap kebenaran meliputi aksi pembungkaman informasi di kantor desa. Ketika ketidakmampuan sistem untuk menegakkan keadilan semakin terkuak, rasa kebingungan dan kemarahan di kalangan rakyat semakin terkikis, menyisakan pertanyaan yang menggantung di udara tentang kesetiaan pemerintah lokal pada rakyatnya dan keadilan sebagai pondasi utama tatanan sosial.
Komentar