Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Sebuah video rekaman mengungkap temuan mengejutkan di Kantor Desa Alam Pakuan, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Dalam video yang kini beredar luas, terlihat tumpukan bekas botol minuman keras (miras) berserakan di sekitar halaman dan tangga kantor desa.
Fakta ini menimbulkan kecurigaan kuat bahwa kantor pemerintahan telah disalahgunakan untuk aktivitas tak pantas.
Temuan Mengejutkan: Kantor Desa Jadi Ajang Pesta?
Laporan ini pertama kali disampaikan oleh seorang warga kepada Ormas Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Ketapang pada Rabu, 27 Maret 2025. Ketua Tim Bidang Investigasi DPC LAKI Ketapang menegaskan bahwa keberadaan botol miras di lingkungan kantor desa menimbulkan dua kemungkinan serius.
“Jika ini bekas pesta yang dilakukan oleh oknum perangkat desa, maka jelas mereka telah mencoreng nama baik pemerintah daerah dengan tindakan tak terpuji. Jika botol-botol ini milik warga yang hanya nongkrong di sana, artinya pemerintah desa melakukan pembiaran. Kedua skenario ini sama-sama tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.
Warga pun mempertanyakan bagaimana mungkin sebuah kantor desa—simbol pemerintahan dan pelayanan masyarakat—bisa berubah menjadi tempat yang menyerupai café remang untuk menikmati minuman keras.
Desakan Audit dan Tindakan Tegas
Atas temuan ini, LAKI Ketapang mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), Pemerintah Daerah (Pemda), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Pemdes), serta Inspektorat Kabupaten Ketapang untuk segera melakukan audit dan investigasi mendalam.
Mereka menegaskan bahwa video bukti yang telah beredar luas harus menjadi dasar untuk tindakan konkret terhadap dugaan pelanggaran ini.
“Kami meminta audit segera dilakukan! Jangan biarkan kantor pemerintahan menjadi tempat pesta miras. Jika benar ada oknum perangkat desa yang terlibat, mereka harus dipecat dan diproses hukum,” tegas Ketua Tim Investigasi DPC LAKI Ketapang.
Misteri di Balik Tumpukan Botol: Kelalaian atau Kesengajaan?
Warga Desa Alam Pakuan menilai temuan ini sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka khawatir kejadian ini bukan sekadar kelalaian, tetapi merupakan indikasi penyalahgunaan kantor desa yang berulang.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya pengumpulan data dan investigasi terus dilakukan oleh LAKI Ketapang dan Kabarsulsel-Indonesia.com. Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pihak berwenang untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas skandal ini.
Kantor desa: tempat pelayanan masyarakat atau sarang pesta liar? Publik menanti jawabannya!
Komentar