Selamat Jalan, Emanuel Komber : Sang Pemimpi dan Pejuang Fakfak yang Telah Berpulang

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kamis dini hari, (27/6/2024), pukul 01.00 WIT, langit Fakfak seakan ikut berduka. Emanuel Komber, bakal calon Bupati Fakfak yang begitu dicintai, tiba-tiba menghadap Sang Khalik. Di usia 49 tahun 6 bulan, ia meninggalkan dunia, menyisakan duka mendalam di hati masyarakat yang kehilangan sosok pemimpin penuh harapan.

Kabar kepergiannya begitu cepat menyebar, membanjiri media sosial dengan ucapan belasungkawa yang tulus. Di grup WhatsApp, Facebook, dan Instagram, kenangan dan doa-doa untuk Emanuel membanjir. Emanuel, yang akrab disapa Makom, meninggalkan istri tercinta, Lilis Fatimah Iha, dan dua putra mereka, Liyontin Nmeh Komber dan Edwin Edward Komber. Saat KPU Fakfak tengah memverifikasi berkas dukungan untuk pencalonannya di Pilkada Fakfak 2024, Emanuel menghembuskan napas terakhirnya, meninggalkan mimpi-mimpi yang belum sempat terwujud.

Emanuel, anak kelima dari sembilan bersaudara, lahir di Kampung Pasir Putih, Fakfak, pada 22 November 1974. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD St. Agustinus Fakfak dan melanjutkan ke SMP Don Bosco Fakfak pada tahun 1990. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke SPMA Jayapura di Sentani dan sempat menimba ilmu di Universitas Parahiangan Bandung.

Setelah keluar dari universitas, Emanuel terjun sebagai aktivis sebelum menjabat sebagai anggota DPRD Fakfak dari Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan pada 2009-2014. Ia juga diamanahkan sebagai sekretaris partai di Kabupaten Fakfak. Tak berhenti di situ, sejak 2021, Emanuel memimpin Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Mbaham Matta Fakfak dan pernah menjadi Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Fakfak pada 2010-2015.

Sebelum kepergiannya, Emanuel berbagi pesan penuh harapan di akun TikTok-nya, @mariuntukfakfak19. Dalam video berdurasi 1 menit 39 detik yang diunggah pada 7 Juni 2024, ia menyampaikan pesan terakhirnya dengan penuh cinta untuk tanah kelahirannya.

“Kita harus punya mimpi untuk Fakfak ke depan, baru kita bisa berjuang sama-sama. Daya saing orang Papua tidak boleh cemburu kepada saudara-saudara pendatang. Kita harus bersinergi dengan keluarga pendatang. Mari kita bersama-sama membangun negeri ini,” ucapnya dengan suara penuh harapan.

Pesan tersebut menggetarkan hati banyak orang dan mendapat tanggapan positif. Salah satunya dari akun TikTok @cho yang menulis, “Statemen brilian, cerdas, tanggap, dan merakyat.”

Rico Thie, bakal calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan Emanuel, tak kuasa menahan air mata saat dihubungi. “Saya tidak percaya dia pergi begitu cepat. Dia ini calon Bupati, kami punya komitmen dari awal sampai sekarang. Sulit menerima kenyataan ini,” ucap Rico dengan suara terbata-bata dari ujung teleponnya.

Lima menit sebelum Emanuel menutup usia, Rico sempat berbicara dengannya. Namun, Emanuel tidak memberikan pesan tertentu. “Dia hanya mengatakan, segala keputusan yang baik bagi bacawabup (Rico Thie) silakan diambil,” tutup Rico yang kini berada di Jakarta.

Kepergian Emanuel Komber adalah luka yang mendalam bagi Fakfak. Sosoknya yang penuh inspirasi dan harapan telah pergi, tetapi semangat dan perjuangannya akan terus hidup dalam hati masyarakat Fakfak. Emanuel telah berpulang, namun mimpi-mimpi dan cinta kasihnya akan terus menginspirasi generasi berikutnya. Selamat jalan, Emanuel Komber. Fakfak berduka, namun semangatmu akan selalu menyala.

Komentar