Saumlaki, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam sebuah pernyataan mengejutkan, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Dami Siarmasa, secara terbuka menarik dukungan dari pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati “Bersih Bro”.
Siarmasa menyatakan dukungan penuhnya kepada paslon saingan, JUARA (dr. Boy Uwuratuw dan Poly Lalamafu), dalam sebuah video berdurasi 1 menit 55 detik yang direkam di markas tim pemenangan JUARA pada 1 September 2024.
Pernyataan ini bertentangan dengan arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HANURA yang telah memberikan rekomendasi resmi kepada pasangan “Bersih Bro”, Dr. Adolof Bormasa, SH, MH, dan Hendrikus Serin, SH, sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati KKT untuk periode 2024-2029.
Bukti dari dukungan resmi partai ini terlihat ketika Siarmasa dan jajaran pengurus DPC HANURA hadir mendampingi pasangan “Bersih Bro” saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) pada 28 Agustus 2024.
Namun, hanya beberapa hari kemudian, Siarmasa secara terbuka menyatakan dukungan kepada paslon JUARA, bahkan menegaskan kesetiaannya untuk memenangkan paslon ini.
“Dengan segala sumber daya dan potensi yang saya miliki, saya akan tetap bersama dengan Abang saya, Kaka kandung saya, dan ipar saya, dr. Boy Uwuratuw, untuk berjuang bersama-sama dalam memenangkan seluruh perhelatan ini,” ujar Siarmasa dengan lantang.
Keputusan Siarmasa ini memicu pertanyaan mengenai loyalitas dan integritas politiknya, serta sejauh mana pengaruh pribadi dalam menentukan arah dukungan partai di tingkat daerah.
Ia juga mengklaim bahwa dukungan yang diberikannya, bersama dengan dukungan dari simpatisan dan kader HANURA “versi dirinya”, akan memastikan kemenangan pasangan JUARA, yang menurutnya adalah pasangan yang benar-benar bersih dan tidak terkontaminasi oleh kepentingan politik pribadi.
“Saya jamin, dengan dukungan saya dan simpatisan serta kader HANURA yang bersama saya, kami akan memenangkan pasangan ini demi kesejahteraan dan kemaslahatan seluruh masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” tegasnya.
Ketika dihubungi untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut, Siarmasa memberikan jawaban yang cenderung menghindar, mengatakan, “mabok saja itu, jangan dipublikasikan.”
Pernyataan ini menimbulkan spekulasi lebih lanjut mengenai motivasi di balik langkah politik yang diambil Siarmasa, serta potensi dampaknya terhadap dinamika politik di KKT menjelang Pilkada 2024.
Komentar