Sekda Fakfak Terima Penghargaan “Cita Daerah Damai dan Inklusif” di Anugerah Cita Negeri KompasTV

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Sorot lampu Studio 1 KompasTV di Palmerah, Senin malam, 10 November 2025, menjadi saksi ketika Fakfak, kabupaten kecil di Teluk Bersejarah Papua Barat, disebut sebagai salah satu daerah penerima “Anugerah Cita Negeri” kategori Cita Daerah Damai dan Inklusif.

Dari balik kursi undangan, Sekretaris Daerah Kabupaten Fakfak, Drs. Ec. Sulaeman Uswanas, M.Si., berdiri perlahan. Lengkap dengan setelan resmi warna gelap, ia melangkah naik ke panggung, membawa mandat Bupati Fakfak, Samaun Dahlan.

Penghargaan itu bukan tiba-tiba. KompasTV melalui surat bernomor 232/DNCA-NEN/10/2025 mengundang Kabupaten Fakfak sebagai salah satu daerah yang dinilai menonjol dalam kerja-kerja pembangunan berbasis hak asasi manusia, kesetaraan, serta keselarasan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Bupati Fakfak, karena agenda pemerintahan yang tak dapat ditinggalkan, menugaskan Sekda untuk mewakili.

“Benar, saya ditunjuk Bupati,” ujar Sulaeman saat dihubungi media ini. Suaranya tenang, tetapi ada sorot tekad yang tergambar jelas—seolah ia membawa lebih dari sekadar undangan, melainkan reputasi sebuah daerah yang tengah tumbuh.

Malam Penganugerahan yang Menegangkan namun Membanggakan

Pukul 19.30 WIB, pembawa acara naik ke podium. Suaranya menggema memenuhi studio.

“Di semua pihak menjadi kunci terciptanya keselarasan. Kemajemukan adalah energi bangsa untuk menciptakan Indonesia yang damai dan inklusif. Dan peraih penghargaan Anugerah Cita Negeri kategori Cita Daerah Damai dan Inklusif adalah Kota Denpasar, Kabupaten Fakfak, Kota Kupang, dan Kota Magelang.”

Tepuk tangan mengalun. Satu per satu nama daerah dipanggil naik ke panggung. Dari Denpasar hadir I B. Wisnuwijaya Kusuma; dari Kupat, Wali Kota dr. Christian Widodo; dari Manggela, Wali Kota Damar Prasetyo.

Ketika Fakfak disebut, Sekda Sulaeman bangkit. Gerakannya mantap, tanpa ragu. Sorot kamera mengikuti langkahnya hingga tiba di sisi tengah panggung.

“Piala penghargaan diberikan kepada Kabupaten Fakfak, yang diwakili oleh Bapak Sulaeman Uswanas, Sekretaris Daerah Kabupaten Fakfak” ucap MC.

Dari arah depan panggung, Menteri Dalam Negeri, Mohamad Tito Karnavian, melangkah menyerahkan trofi. Sulaeman menjabat tangan sang menteri dengan mantap. Di layar besar belakang panggung, nama Fakfak terpampang bersanding dengan daerah-daerah besar penerima penghargaan lainnya.

Setelah seluruh piala diserahkan, para kepala daerah dan perwakilan diundang berfoto bersama. Dalam potret itu, Sulaeman berdiri tegap—tak berlebihan, tetapi penuh wibawa—menandai malam ketika Fakfak berbicara pada level nasional.

Arti Penting Penghargaan Ini bagi Fakfak

Bagi Fakfak, penghargaan ini bukan sekadar simbol. Ia menjadi pengakuan atas upaya memperkuat layanan publik, menata ruang sosial yang inklusif, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Sulaeman menyadari, sorotan malam itu membawa pesan yang lebih panjang.

“Ini kebanggaan, tapi juga pengingat bahwa pekerjaan kita belum selesai,” ujarnya. “Fakfak harus terus berbenah, berdiri sejajar dengan daerah lain yang lebih maju.”

Malam itu, di antara sorot kamera dan tepuk tangan, Fakfak tampil bukan sebagai daerah pinggir, melainkan sebagai daerah yang bergerak—mengukir jejaknya sendiri dalam peta pembangunan nasional.

Komentar