Tanimbar, Kabarsulsel-Indonesia.com | Sekelompok warga masyarakat desa Wowonda Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar meminta Inspektorat daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar segera memanggil dan memeriksa kepala desa Wowonda terkait dengan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana desa sejak masa kepemimpinannya, Kamis 25-07-2024.
Kepada media ini, sejumlah toko masyarakat yang terlibat dalam kelompok peduli desa Wowonda itu sangat menyesalkan pemerintahan kepala desa Wowonda Linus Feninlampir, atas sejumlah program pembagunan dan bahkan pemberdayaan tingkat desa yang tidak perna terbukti selama masa kepemimpinannya, sehingga sejumlah anggaran dana desa (ADD) yang diberikan oleh negara itu tidak ada satu pun bukti yang terlihat didepan mata masyarakat,
Menuru mereka (kelompok peduli desa Wowonda) bahwa, Selama pemerintahan kepala desa Wowonda belum ada sedikitpun program yang dapat mensejahterakan masyarakat, bahkan sejumlah anggaran dana desa itu entah dipergunakan untuk apa, sehingga diduga kuat anggaran itu hilang terbawah sepoi-sepoinya angin malam,
Ditambahkan, selama pemerintahan kepala desa baru terlihat satu jenis pekerjaan berupa bak penampung air, namun sangat disayangkan bak penampung air itu terlihat menghabiskan sejumlah anggaran tetapi hasilnya sangat mengecewakan akibat dari pekerjaan tersebut tidak memenuhi standar pekerjaan yang diduga tidak akan bertahan lama dikarenakan pekerjaan itu setelah dilakukannya pengecoran kemudian dichat dengan menggunakan chat bermerek no drop sehingga terlihat seperti bak penampung, beber salah satu warga berinisial WB,
“Pekerjaan itu dicor biasa saja tanpa menggunakan kerikil yang seharusnya menjadi bahan coran tetapi kades dan perangkat gunakan kerikil pantai untuk pengecoran, kemudian bak itu tidak di plaster cuma mereka chat gunakan chat no drop untuk menutupi hasil kerja saja setelah selesai pengecoran”
Lanjutnya, Para pekerja yang terlibat langsung dalam pekerjaan itu hanya perangkat desa yang terdiri dari para kaur dan juga para BPD sehingga mereka kerja sesuka hati tanpa mengikuti standar pekerjaan yang baik dan benar,
” Mereka yang bekerja itu hanya perangkat desa, dan BPD, jadi mereka bekerja sesuka hati saja ikut mereka punya mau”
Sebagai masyarakat, kelompok peduli desa itu sangat menyesalkan kinerja pemerintah desa lebih khususnya kepala desa dan juga para BPD yang diduga turut bekerja sama, sehingga selama pemerintahan kepala desa itu tidak ada satupun program yang terlihat dimata masyarakat seperti diharapkan untuk kemaslahatan masyarakat,
Sebagai kelompok peduli desa Wowonda yang selama ini memperjuangkan kemaslahatan masyarakat, meminta pihak Inspektorat daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar agar dapat bertindak tegas, memanggil dan meminta semua bukti penggunaan keuangan dana desa Wowonda dan berkenan melakukan on the spot di lapangan untuk mengetahui lebih jelas pembuktian dilapangan serta dpat mendengar langsung keluhan masyarakat desa Wowonda.tutupnya.
Hingga berita ini dikeluarkan Kepala desa Wowonda belum sempat dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya.
Komentar