Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di bawah terik matahari Kampung Warisa Mulya, Distrik Tomage, suara beton dicampur dan palu diketuk bersahutan.
Puluhan prajurit TNI dari Kodim 1803/Fakfak bersama warga terus menggenjot pengerjaan fisik program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 yang ditarget rampung dalam beberapa pekan ke depan.

Program ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Di Fakfak, TMMD hadir sebagai napas pembangunan.
“Kami tak ingin pekerjaan ini selesai setengah hati. Semangat gotong royong antara TNI dan warga adalah energi utama kami,” kata Kapten Infanteri Ali Anwar, Wakil Komandan Satuan Tugas TMMD ke-125, Selasa, 5 Agustus 2025.
Ada sejumlah proyek fisik yang dikebut dalam program ini: rehabilitasi lima unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pengecoran jalan kampung sepanjang 200 meter, perbaikan satu masjid dan satu gereja, serta pembangunan lima unit sumur bor berikut bak penampungan air bersih.
“Capaian kami saat ini sudah menyentuh 55 persen. Dengan semangat kebersamaan, kami optimistis seluruh sasaran—baik fisik, nonfisik, maupun tambahan—dapat diselesaikan sesuai tenggat waktu,” ujar Kapten Ali Anwar.

Tak hanya mengusung pembangunan fisik, TMMD juga menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat lewat penyuluhan pertanian, kesehatan, hingga wawasan kebangsaan. Ini yang disebut TNI sebagai pendekatan holistik untuk mengangkat kesejahteraan warga di wilayah terluar, terpencil, dan tertinggal.

“TMMD adalah wujud komitmen TNI hadir di tengah rakyat, bukan hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga mempercepat pemerataan pembangunan,” ujar Kapten Ali.
Di Warisa Mulya, TMMD bukan sekadar proyek. Ia menjelma sebagai simpul harapan baru. Antara deru mesin molen dan doa-doa yang terlantun di langit sore, gotong royong menjelma nyata sebagai kekuatan pembangunan dari desa.
Komentar