Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | 4 Agustus 2025 — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendorong kemandirian petani lokal, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 1803/Fakfak melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian kepada masyarakat Kampung Warisa Mulya, Distrik Tomage, Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kegiatan non-fisik ini digelar secara langsung di tengah masyarakat dan diikuti antusias oleh para petani, kelompok tani, serta siswa SMK jurusan pertanian. Program ini menjadi salah satu pilar utama dalam TMMD selain kegiatan pembangunan infrastruktur yang bersifat fisik.
Penyuluhan ini menghadirkan narasumber profesional yakni Suharyanto, Penyuluh Pendamping Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Distrik Tomage.
Dalam sesi penyuluhan, peserta dibekali pengetahuan mengenai teknik budidaya pertanian modern, pengelolaan lahan, pemanfaatan pupuk organik, hingga strategi pengendalian hama terpadu yang ramah lingkungan.
Wadan Satgas TMMD ke-125 Kodim 1803/Fakfak, Kapten Inf Ali Anwar, menegaskan bahwa kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari sasaran non-fisik yang memiliki peran strategis dalam keberhasilan program TMMD secara keseluruhan.
“Penyuluhan pertanian ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan masyarakat serta kelompok tani agar lebih mandiri dan produktif dalam mengelola potensi pertanian mereka. Ini menjadi bagian penting dari upaya bersama mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di wilayah Fakfak,” ujar Kapten Ali Anwar di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa TMMD bukan hanya hadir membangun jalan atau infrastruktur fisik semata, tetapi juga hadir memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui pendekatan edukatif dan pemberdayaan.
Program ini diharapkan mampu menciptakan efek domino yang positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan pendekatan yang holistik, TMMD ke-125 Kodim 1803/Fakfak menunjukkan bahwa kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam mewujudkan desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Antusiasme warga dan pelajar yang hadir menjadi bukti bahwa kegiatan ini benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat akar rumput.
Penyuluhan ini ditutup dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, serta pembagian brosur edukatif tentang praktik pertanian berkelanjutan.
Satgas TMMD pun berkomitmen untuk terus memantau dan mendampingi kelompok tani agar ilmu yang telah diberikan benar-benar diterapkan secara optimal di lapangan.
TMMD bukan sekadar program pembangunan, melainkan wujud nyata kehadiran negara dalam membangun dari pinggiran — dari desa menuju Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat.









Komentar