Satgas TMMD Ke-125 Kodim 1803/Fakfak Gelar Penyuluhan Hukum, Warga Wasa Mulya Diajak Tingkatkan Kesadaran dan Kamtibmas

FAKFAK, Kabarsulsel-Indonesia.com | Menanamkan kesadaran hukum dan membangun ketertiban masyarakat menjadi salah satu misi penting Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 1803/Fakfak di luar kegiatan fisik.

Kamis (14/8/2025), Satgas TMMD menggelar penyuluhan hukum dan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Balai Kampung Wasa Mulya, Distrik Tomage, Kabupaten Fakfak.

Kegiatan ini disambut antusias puluhan warga dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh adat, perangkat kampung, pemuda, hingga pelajar.

Kehadiran mereka mencerminkan tingginya harapan terhadap pembekalan pengetahuan hukum yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi penyuluhan disampaikan oleh narasumber dari Kejaksaan Negeri Fakfak, yang memaparkan pentingnya menaati hukum, menjaga keharmonisan dalam keluarga, menghindari tindakan yang berpotensi melanggar aturan, serta langkah-langkah kolektif dalam menjaga keamanan lingkungan.

Penekanan diberikan pada upaya pencegahan sejak dini, agar potensi gangguan keamanan dan konflik dapat diminimalkan.

Dansatgas TMMD Ke-125, Letkol Inf Lukman Permana, S.E., menegaskan bahwa TMMD bukan hanya tentang membangun jalan, jembatan, atau fasilitas fisik lainnya, tetapi juga tentang membangun kualitas sumber daya manusia.

“Penyuluhan ini adalah investasi jangka panjang. Kami ingin masyarakat tidak hanya memahami hak dan kewajiban mereka di mata hukum, tetapi juga tergerak untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Keamanan bukan hanya tugas aparat, tapi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Suasana penyuluhan berlangsung hangat dan interaktif. Warga memanfaatkan sesi tanya jawab untuk mengungkap persoalan yang mereka hadapi, seperti sengketa lahan warisan, masalah rumah tangga, hingga maraknya peredaran minuman keras di wilayah mereka.

Setiap pertanyaan dijawab dengan penjelasan yang komprehensif, disertai saran praktis yang bisa segera diterapkan.

Tak hanya memberi jawaban, petugas juga mendorong warga membentuk jalur komunikasi yang lebih intens dengan aparat keamanan, sehingga setiap persoalan dapat ditangani lebih cepat dan tepat.

Pendekatan ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara masyarakat dan aparat, sekaligus memperkuat kohesi sosial di tingkat kampung.

Dengan berakhirnya kegiatan, banyak warga mengaku mendapatkan pemahaman baru tentang arti penting taat hukum dan menjaga ketertiban.

Harapannya, penyuluhan seperti ini tidak hanya menjadi agenda sesaat, tetapi berkelanjutan sehingga kesadaran hukum benar-benar terinternalisasi dalam kehidupan warga Wasa Mulya, menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif.

Komentar