Sambangi Pasar Ikan Tanjung Wagom, Pj. Gubernur Papua Barat Borong Hasil Jualan Pedagang OAP

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com; Usai meninjau proyek pembangunan pasar modern Thumburuni Fakfak, Penjabat Gubernur Papua Barat Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP didampingi Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom, SE., M.M menyambangi pasar ikan tanjung wagom yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Kelurahan Wagom Distrik Pariwari Fakfak Papua Barat, pada selasa, (14/11).

Kehadiran orang nomor satu Provinsi Papua Barat di pasar ikan tanjung wagom ini sontak mendapat sambutan hangat dan respon positif dari para pedagang yang tengah berjualan di pasar tersebut.

Ekspresi kegembiraan ini terpancar mana kala Pj. Gubernur Papua Barat yang akrab di sapa ABT bersama Wakil Bupati Fakfak yang juga akrab dipanggil Mama Yoh, memborong sejumlah dagangan yang tergeletak di meja jualan beberapa pedagang Orang Asli Papua.

Dagangan yang di borong oleh dua figur pemimpin Mbaham ini seperti, sayur-mayur, Umbi-umbian jenis keladi, petatas, dan Ubi Kayu. Tidak hanya itu saja ABT dan Mama Yoh juga memborong pisang dan tidak ketinggalan pula siri dan pinang. Sebelumnya ABT dan Mama Yoh juga memborong durian yang di jual di emperan jalan Dr. Salasa Namudat  lampu merah Thumburu

Salah satu pedagang sayur yang berasal dari Kampung Puar Distrik Teluk Patipi merasa senang dan sangat berterima kasih karena sayur dagangannya di borong habis oleh Pj. Gubernur Papua Barat Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP dan Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom, SE., M.M.

“Saya sangat berterima kasih dan senang karena dagangan sayurnya bisa habis terjual di borong oleh Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Bupati. Dari pagi saya antar ke pasar sini tapi baru sore ini bisa habis” tutur Bahamba pedagang sayur dari puar.

Sementara itu ABT dalam keterangannya menjelaskan jika tujuannya menyambangi pasar ini untuk memantau langsung lonjakan harga perdagangan yang terjadi di pasar, sekaligus upaya memberikan rolle model penanganan inflasi di daerah. Ujarnya.

Selain itu ABT juga menjelaskan jika kehadirannya di pasar tentu berkaitan dengan upaya melihat secara dekat daya beli masyarakat dan ketahanan pangan sebagai upaya menekan stunting dan inflasi daerah. Jelas ABT.

Orang Nomor Satu Provinsi Papua Barat ini juga menambahkan jika dirinya tadi bertemu langsung dengan pedagang OAP yang menjual Keladi, pisang dan sayur-mayur. Hal ini tentu membuktikan jika ada spirit dan semangat menanam aneka jenis tanaman pangan lokal namun, persoalannya adalah siapa yang hendak membeli hasil olahan pangan lokal itu? Tanya ABT.

Oleh karenanya lanjut ABT, sejak dini perlu di dengungkan semangat mengkonsumsi pangan lokal, sehingga ini menjadi motivasi dan dorongan bagi para petani di Kampung untuk kembali bercocok tanam dan nantinya bisa di jual di pasar, karena ada peningkatan daya beli yang tinggi di mulai dari Pemerintah dan masyarakat. Ungkap ABT.

ABT berharap Pemerintah Kabupaten Fakfak juga dapat menjadikan apa yang telah dilakukannya ini sebagai rolle model dalam rangka menekan inflasi daerah dan juga penangan stunting tetapi sekaligus upaya merubah cara pandang publik agar kembali mengkonsumsi pangan lokal atau diversifikasi pangan. Tegas ABT.

Demi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, maka ABT memprogramkan setiap hajatan pemerintah harus menyuguhkan aneka olahan pangan lokal sebagai menu makanan utama. Tentunya program ini diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang terkoneksi dengan masyarakat kampung selaku penyedia bahan baku pangan lokal. Tutup ABT.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom, SE., M.M juga mendukung inisiatif dan program Pj. Gubernur Papua Barat Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP.

“Selaku pemerintah Kabupaten Fakfak, kami menyambut baik dan mendukung apa yang telah di sampaikan oleh Bapak. Pj. Gubernur Papua Barat. Tentunya hal ini dalam rangka penanganan stunting dan meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga menekan angka putus sekolah akibat kesulitan ekonomi” tegas Mama Yoh.

Mama Yoh juga berharap agar gerakan mengkonsumsi pangan lokal terus disosialisasikan sehingga masyarakat dapat termotivasi untuk bertani karena melalui usaha pertanian pangan lokal dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga nilai gizi bagi generasi di masa depan. Tutup Mama Yoh.

Komentar