Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Lonjakan pasien anak dalam dua pekan terakhir membuat Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Fakfak kewalahan. Mayoritas pasien datang dengan keluhan pneumonia, disusul demam dan gastroenteritis akut (GEA).
“Yang paling banyak itu pneumonia,” ujar Kepala Ruangan IGD, Yassir Waretma, saat ditemui Kabarsulsel-Indonesia.com, Minggu, 23 November.
Yassir menjelaskan, peningkatan jumlah pasien membuat IGD yang hanya memiliki 16 tempat tidur tak lagi mampu menampung gelombang kedatangan. Banyak pasien anak terpaksa menunggu hingga berhari-hari di IGD sebelum dipindahkan ke ruang perawatan.
“Ada sekitar 13 pasien anak yang tertahan. Sudah satu sampai tiga hari belum pindah karena ruangan penuh,” katanya.
Situasi ini memaksa manajemen RSUD Fakfak mengambil langkah cepat. Direktur rumah sakit memerintahkan penambahan kapasitas bed darurat. Kini IGD menampung hingga 20–26 pasien—melampaui daya tampung ideal—agar layanan tetap berjalan.
“Untuk ruang anak, mereka biasanya menangani 16 pasien, tapi sekarang bisa lebih dari 20 sampai 24 pasien,” ujar Yassir.
Ia menyebut lonjakan kasus belum diketahui penyebab pastinya. Tim epidemiologi sedang menelaah apakah situasi ini berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasien pun bukan hanya dari dalam kota Fakfak.
“Banyak pasien yang datang dari Fakfak tengah, timur, barat, sampai wilayah wagom,” ujarnya.
Meski berada dalam tekanan, Yassir mengapresiasi langkah cepat manajemen.
“Terima kasih kepada Pak Direktur. Dengan penambahan bed, kami bisa sedikit bernapas sebelum pasien dialihkan ke ruangan,” katanya.
Yassir juga menyarankan agar pelayanan pasien rawat jalan dioptimalkan, sehingga IGD dapat fokus menangani kasus-kasus gawat darurat yang terus berdatangan.









Komentar