Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Pemkab Malra) menghadapi tantangan besar dalam menyalurkan Alokasi Dana Desa/Ohoi (ADD/ADO) tahap II tahun 2024 sebesar Rp19,1 miliar.
Dana tersebut seharusnya didistribusikan kepada 190 ohoi, namun kondisi keuangan daerah yang tidak stabil memaksa pemerintah untuk menunda pencairannya.
“Total ADO kita untuk tahap II ini dari 190 ohoi mencapai Rp19,12 miliar. Saat ini, kami memang tidak mampu membayarnya karena kondisi keuangan daerah sedang tidak baik-baik saja,” ujar Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perlindungan Perempuan dan Anak (PMD-PPA) Malra, Kace Rahajaan, saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (31/12/2024).
Utang yang Harus Dibayar di Tahun 2025
Menurut Rahajaan, Pemkab Malra telah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk menjadikan dana tersebut sebagai utang pemerintah daerah yang akan dilunasi pada tahun anggaran 2025.
“Kami sedang berupaya mempercepat penerbitan Peraturan Bupati (Perbup) dan mendorong desa-desa segera menyelesaikan Peraturan Desa terkait APBDes agar proses administrasi berjalan lebih cepat,” jelasnya.
Mekanisme Baru: Dari Dua Tahap ke Empat Tahap
Dalam menghadapi permasalahan ini, Pemkab Malra merancang perubahan mekanisme pembayaran ADD/ADO. Selama ini, dana desa disalurkan dalam dua tahap, namun pola tersebut dianggap terlalu berat untuk kondisi keuangan daerah.
“Kami akan mengubah skema pembayaran menjadi empat tahap. Dengan begitu, setiap tiga bulan pembayaran bisa dilakukan, sehingga beban keuangan daerah lebih ringan,” tambah Rahajaan.
Dampak dan Harapan
Keterlambatan pencairan dana ini tentu berdampak pada operasional pemerintahan di tingkat desa, termasuk tunjangan perangkat desa.
Namun, langkah cepat yang diambil pemerintah daerah diharapkan mampu memulihkan kepercayaan masyarakat dan menjaga stabilitas pembangunan di ohoi.
Pemkab Malra berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini di tahun mendatang, sembari mencari solusi yang lebih efektif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Komentar