Ambon, Kabarsulsel-Indonesia.com; Sekitar dua ribu orang dari marga Wattimena yang tergabung dalam “Wattimena Satu Moyang” (WSM) menggelar ibadah syukur Natal perdana di Baileo Oikumene, Rabu (27/12/2023).
Selain dihadiri Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, pembina WSM, DR Michael Wattimena, SE, SH, MM, dan sejumlah tokoh masyarakat dari marga Wattimena, kebersamaan dalam ibadah Natal tersebut, juga dihadiri umat Muslim dari marga Wattimena. Mereka dari Laimo, Kabupaten Maluku Tengah dan Kataloka, Kabupaten Seram Bagian Timur dan sejumlah daerah lainya.
Ibadah syukur Natal dibawah sorotan Tema Semoga damai Natal memberi kesukacitaan pada nurani persaudaraan yang sedia menjadi pewarna damai untuk perdamaian Maluku.
Pdt Thos Ruhulessin dalam refleksi Natal mengatakan bahwa, ada beberapa putra dan putri dari marga Wattimena, saat ini maju mencalonkan diri merebut kursi DPR RI, DPRD Provinsi dan kabupaten serta Kota Ambon.
Ada 12 orang yang maju, maka Di momentum Natal ini saya harap kita berpikir maju kedepan organisasi ini mau dibawah kemana, tanya Ruhulessin.
Menurutnya, WSM saat ini punya masa, karena ada sejumlah marga Wattimena yang ikut kontestasi politik lima tahunan pada pemilu 2024 mendatang.
“Sekarang kita punya masa, tapi melalui sebuah tahapan dengan satu pikiran yang maju. Keluarga Wattimena di Tahun 2024 ada yang maju,” Sebutnya
Dirinya berharap, pada pemilu legislatif 2024 mendatang sebanyak 12 calon anggota DPR RI dan DPRD Provinsi dan kabupaten kota, jika mereka terpilih bisa menjadi kekuatan bagi WSM.
Makanya, di momentum Natal ini kita susun kekuatan agar saling mengasihi satu sama yang lain,”harapnya.
Abdullah Wattimena yang berasal dari Laimu, Kabupaten Maluku Tengah juga mengapresiasi sejumlah pejabat marga Wattimena dan sejumlah tokoh lainya seperti Michael Wattimena yang berkontribusi sehingga Natal perdana digelar.
Di tempat yang sama Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan bahwa, ibadah syukur Natal yang dihadiri umat Muslim menunjukan satu kebersamaan.
“Natal di Kota Ambon dan Natal dimana-mana menunjukan karakter umat Kristiani menyambut kelahiran Yesus Kristus.
Karakter ini menunjukan identitas orang Kristen yang muncul dalam perayaan Natal dimana-mana yang ditunjukkan umat Kristiani dalam menyambut Natal Kristus putra Natal,”kata Walikota.
Menurut Pj Walikota Ambon yang juga berasal dari Siwang, WSM yang dikumpulkan ini dari berbagai latar belakang, ini menunjukan persekutuan orang basudara.
“Karakternya saling mengasihi dan saling menopang satu sama yang lain. Karakter ini dari mana berada, kita hari ini mengikat diri dalam organisasi persekutuan, kita mendukung agar organisasi ini semakin besar dan menjadi organisasi yang terbuka menerima warga Wattimena dari manapun berada. Natal ini mengigatkan kita untuk menunjukkan Karakter WSM. Intinya satu tidak marah yang lain, tapi baku sayang,”harapnya.
Bodewin juga menjelaskan bahwa, WSM berdiri tidak ada kepentingan, namun hanya mewadahi marga Wattimena.
Untuk hal itu menurut Bodewin, dirinya pernah berdiskusi dengan Welem Wattimena, ketika masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku.
“Saya dan Pak Welem sering berdiskusi untuk bagaimana membuat satu wadah marga Wattimena dimanapun berada. Siapapun pengurus WSM kita saling mendukung. Persekutuan kita jaga dan bina dengan baik. Jangan terpecah satu sama lain,”ingatnya.
Dia mengaku, banyak organisasi paguyuban yang dibentuk sering terpecah. Karenanya, dia berharap, WSM tidak terpecah.
“Ini peluang untuk merubah dan memperbaiki diri kita seperti Yesus Kristus. Nilai-nilai suka cita dan kebahagian merubah diri kita. Saya harap WSM memperbaiki hubungan kita. Peluang untuk membangun organisasi ini dengan Komitmen orang basudara kumpul dalam satu wadah. Jangankan Wattimena dari Seri dan Siwang. Kita tidak saling mengenal. Tapi bagaimana komitmen kita WSM ada dan percaya organisasi ini kedepan lebih baik,”harapnya.
Karenanya, dia berharap, 12 rangka marga Wattimena yang ikut dalam calon di pemilu legislatif bisa berhasil, sehingga persekutuan yang dibangun ada hasilnya.
“Saya tidak kampanye, Tapi bagaimana kita saling mempersatukan agar lebih baik kedepannya. Saya juga berharap organisasi ini kedepan punya anggaran dasar dan anggaran rumah tangga agar kedepan lebih eksis,”usulnya.
Sementara itu, Pembina WSM, DR Michael Wattimena, SE, SH, MM mengaku, ketika ketua panitia Natal WSM dan Ketua Umum WSM menghubunginya untuk merayakan Natal dirinya langsung merespon.
“Ini adalah sebuah momentum historis yang sangat strategis. Kalau momentum strategis, kita ambil tempat yang selalu diingat WSM, makanya saya usul digelar di Baileo Oikumene, padahal ketua panitia dan ketua umum WSM ingin Natal digelar di Gereja,”tuturnya.
Tujuannya, sebut Michael, Baileo merupakan identitas orang Maluku yang biasanya dipakai untuk berkumpul didalamnya.
“Ini nilai warisan nenek moyang kita yang diwariskan bagi orang tua kita tempo dulu.
saat ini kita bernostalgia mengenang masa tempo dulu, tapi dalam perspektif untuk masa yang akan datang,”kata Wattimena.
Wattimena yang akrab disapa BMW (Bung Michael Wattimena) mengigatkan, bahwa kegiatan Natal yang digelar bukan hanya sedemikian untuk mengigatkan nostalgia masa lalu.
” Saya tadi bicara dengan pak Wali. Bahwa yang disampaikan pak Ampi bahwa dengan WSM, kita jawab Mena didepan. Kita didepan, kalau marga lain dibelakang. Tapi, apakah kita nostalgia masa lalu, namun apa yang kita lakukan saat ini adalah masa depan, yang lebih baik”tandasnya.
Untuk itu, calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan Maluku ini berharap, 11 caleg termasuk dirinya bisa berhasil kedepan. Diharapkan, tidak boleh terhenti dan terus bergerak.
” Kita punya wadah hukum, kita ekpresikan hari ini dirasakan lewat Natal perdana WSM. Kedepan disampaikan pak Jhon buka puasa bersama dan halal bi halal bersama-sama. Kehadiran Kristus bukan hotel mewah, tapi dilakukan di kampung-kampung untuk dirasakan masyarakat. Kita harus berbagi kepada warga yang mengalami penderitaan bila dibandingkan di Kota Ambon. Marga Wattimena ada Kristen dan Muslim. Kita harus bermakna kepada orang lain.
Tahun 1986 samalpai 1991 lalu, dimana Walikota Ambon, Deki Wattimena menjadikan kota Ambon dikenal oleh warga Nusantara dapat Adipura,”tuturnya.
Karenanya, ingat Ketua DPP Partai Demokrat ini, WSM harus bermakna dan bernilai sebagaimana yang disampaikan Pendeta.” Jangan biasa-biasa saja. Ini luar biasa, kita harus dan harus lebih besar lagi.Kita bawa paduan suara dari Bethel yang juara, makanya kita harus jadi juara, karena kita Mena. Wattimena satu moyang Mena. Mena didepan, kita harus memiliki kualitas. Saya DR Michael Wattimena SE, SH, MM, ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru. Dalam kehidupan satu moyang kita alami perubahan yang dahsyat bagi kita semua,”pungkasnya.
Komentar